Latar Belakang Perlawanan Rakyat Demak terhadap Portugis

Latar Belakang Perlawanan Rakyat Demak terhadap Portugis

twu2021/09/08 14:31:48 WIB
Reruntuhan Benteng A Famosa yang digunakan Portugis untuk menahan serangan sejak 1511. Benteng A Famosa dibangun 1.500 pekerja paksa di bawah perintah Afonso de Albuquerque. Foto: Wikimedia Commons/Naaimzerox

Berdirinya Kesultanan Demak berdiri seiring menguatnya kekuatan Portugis di Malaka. Apa latar belakang rakyat Demak melakukan perlawanan terhadap Portugis?Latar belakang Demak melakukan perlawanan terhadap Portugis adalah ancaman kedatangan Portugis dan gangguan Portugis terhadap hubungan dagang antara Demak dan Malaka. Perdagangan yang dijalankan antara Demak dan Malaka adalah beras dan bahan pangan, seperti dikutip dari Sejarah Nasional Indonesia Jilid III oleh Marwati Djoened Pesponegoro.Pada 1511, Malaka dikuasai Portugis di bawah Jenderal Afonso de Albuquerque dengan mengalahkan Kerajaan Malaka. Tujuan Portugis menguasai Malaka yaitu untuk menguasai perdagangan yang melalui selat Malaka atau yang melakukan perdagangan dengan Malaka.Baca juga: Bangsa Kolonisator Pertama di Indonesia, Berebut Monopoli Rempah di MalukuSejak Malaka pada tahun 1511 jatuh ke tangan Portugis, penjajah ini memaksakan sistem monopoli kepada pedagang yang telah biasa dengan sistem perdagangan bebas. Sejak itu, pedagang dari Persia, India, Cina, dan wilayah lain yang biasanya datang pada musim angin tertentu dan bertemu di Malaka mulai menghindari kota pelabuhan tersebut.Pedagang-pedagang yang datang ke Malaka harus mendapat izin dahulu dari pemerintah Portugis di Malaka. Untuk menghindarkan diri dari keadaan yang tidak menyenangkan tersebut, pedagang-pedagang mencari jalan yang tidak memerlukan izin, yaitu melalui selat Sunda.Monopoli Portugis di Malaka membuat kekacauan sistem perdagangan di wilayah Asia karena tidak ada pelabuhan pusat transaksi komoditas. Di samping itu, Malaya tidak dapat lagi menjaga ketertiban dan keamanan jalur perdagangan di Selat Malaka. Kondisi ini menyulut kemarahan saudagar Islam sehingga tidak mau lagi berdagang di Malaka.Baca juga: Jatuhnya Konstantinopel ke Tangan Turki Usmani, Ini DampaknyaKerajaan Demak pada masa pemerintahan Raden Patah lalu mengutus Pati Unus dan pasukan untuk melakukan penyerangan ke kota pelabuhan Malaka. Penyerangan ini bertujuan untuk mencegah penyerangan ke Demak dan membantu kembalinya kekuatan Kerajaan Malaka. Penyerangan dilakukan dua kali pada tahun 1513 dan 1521. Serangan ini mengalami kegagalan.Apa yang menyebabkan kegagalan tersebut >>>Penyebab kegagalan tersebut di antaranya karena perlawanan ini tidak mendapat dukungan dari kerajaan-kerajaan di kawasan Sumatra, Jawa, dan Kalimantan, sementara kekuatan Portugis dilengkapi persiapan dan benteng-benteng yang sudah didirikan, seperti benteng A-Farmosa.Di saat yang sama, penguasa Kerajaan Syiwo-Budho Padjajaran melakukan kerja sama dengan bangsa Portugis karena terancam oleh kekuatan Islam di pesisir utara Pulau Jawa, yaitu Cirebon dan Banten. Hal ini melemahkan upaya perlawanan kerajaan-kerajaan di Indonesia terhadap kekuatan Barat tersebut. Pati Unus meninggal di serangan kedua Demak terhadap Portugis.Pada 1527, tentara Demak di bawah pimpinan Fatahillah melancarkan serangan terhadap Portugis yang mulai menanamkan pengaruh dan menguasai jalur tempuh perjalanan di pelabuhan Sunda Kelapa.Perlawanan rakyat Demak terhadap Portugis di Sunda Kelapa dibantu oleh rakyat Cirebon dan Banten. Serangan ini berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa. Nama Sunda Kelapa kemudian diubah jadi Jayakarta.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya