PT MRT Jakarta mengungkap rencana menjadikan Jalan Blora-Kendal sebagai jalur pedestrian atau jalur pejalan kaki. Nantinya, jalur tersebut menyatu dengan terowongan Kendal.Direktur Pengembangan Bisnis Farchad H Mahfud mengatakan saat ini pihaknya telah mengantongi izin membangun prasarana (IMP) untuk merealisasikan rencana tersebut. Dia berharap upaya ini dapat mengurangi kepadatan yang kerap terjadi di kawasan tersebut sekaligus mengembalikan ruang para pejalan kaki."Ada juga kegiatan pedestrianisasi Jalan Blora-Kendal. Jadi mungkin teman-teman media kalau lewat area Kendal sebetulnya diperuntukkan ke depannya akan menjadi area yang difungsikan sebagai jalur pejalan kaki," kata Farchad dalam agenda Forum Jurnalis di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Rabu (31/5/2023).Pedestrianisasi Blora-Kendal dikonsepkan sebagai perluasan plaza transit Stasiun KCI Sudirman dan Stasiun MRT Dukuh Atas BNI. Nantinya, jalur pedestrianisasi akan disebut sebagai area plaza penerima yang membentang sepanjang 150 meter.Baca juga: Dirut Pastikan Tahun Politik Tak Pengaruhi Jalannya Proyek MRT Jakarta"Dan ini dialihfungsikan menjadi area pedestrian, harapannya menyatu dengan Terowongan Kendal. Harapannya ini jadi satu area ikon bar," jelasnya.Lalu, kendaraan bermotor bakal dialihkan ke mana? Farchad menjelaskan nantinya MRT akan menyiapkan jalan alternatif di Jalan Pati-Juana. Sirkulasi kendaraan yang disiapkan berawal dari pertigaan J.CO, mengitari bangunan Simpang Temu Dukuh Atas dan kembali ke Jalan kendal sisi selatan."Jalan alternatifnya ke mana? Jadi ada kendaraan dari Gatot Subroto akan dialihkan ke Jalan Kendal melalui Pati Juana," jelasnya.Tak hanya itu, nantinya MRT tengah melakukan pelebaran Jalan Pati-Juana untuk mendukung pengalihan rute. Pelebaran jalan akan dilakukan oleh PT ITJ selaku anak usaha MRT menggunakan dana kontribusi peningkatan intensitas lahan dari pengembang.Baca juga: Naik MRT Jakarta Bisa Sambil Belanja, Barang Diambil di Stasiun"Overall progres pelebaran Jalan Pati-Juana 52%. Pekerjaan leveling saluran, pemasangan box culvert, penyesuaian struktur sekitar jalan," imbuhnya.Diketahui, Terowongan Jalan Kendal sebelumnya dialihfungsikan sebagai jalur pejalan kaki untuk mendukung transit oriented development (TOD) di Dukuh Atas. Dulunya, terowongan ini bisa dilalui kendaraan. Di mana, kendaraan dari Jalan Thamrin maupun Sudirman bisa melintasi Terowongan Kendal ketika berputar balik. Namun kini terowongan itu disulap menjadi artistik dan steril dari kendaraan bermotor.