Kisah Seniman Mural Wanita Berbaju Adat Bali, Karyanya Ada di 8 Kabupaten

Kisah Seniman Mural Wanita Berbaju Adat Bali, Karyanya Ada di 8 Kabupaten

nor2023/06/11 23:00:32 WIB
Foto: Seniman mural dan visual Dwymabim berpose dengan mural yang ia buat di Tamora Gallery di Jalan Pantai Berawa No. 99, Tibubeneng, Kuta, Badung, Bali. (Istimewa).

Dwyma Adinatha atau lebih dikenal dengan Dwymabim adalah salah satu seniman jalanan di Bali. Dwymabim adalah seorang seniman mural dan visual asal Tabanan.Pria berusia 27 yang menganut aliran pop art ini memiliki ciri khas dari segi karakter, yakni perempuan yang memakai pakaian adat. Dengan ciri khas karakter seperti ini, ia mengadaptasinya menjadi signature yang ikonik untuk para pecinta seni dan khalayak umum.Baca juga: Seniman Bali Garap Patung Bung Karno-Garuda dari Kayu Jati Setinggi 17 Meter"Saya terinspirasi dari pakaian adat Tenganan. Tapi itu (pakaian adatnya) lebih disimpelin lagi. Cuma merah dan sentuhan warna kuning keemasan," kata Dwymabim kepada detikBali saat ditemui di TAT Art Space, Denpasar, Minggu (11/6/2023).Ia menuturkan penggambaran atau penggabungan antara sisi gadis Bali yang secara tradisional dikemas menjadi lebih modern secara gairah warna. "Secara vibe lebih ngejreng gitu. Kalau tradisional kan lebih identik monokrom. Saya buat vibe warnanya itu lebih modern dan lebih asyik lah untuk orang nikmati dan untuk kekinian lebih relate," imbuhnya sembari sesekali melukis di media canvas.Dwymabim menerangkan alasan hanya mengadaptasi karakter perempuan dengan pakaian adat di setiap karyanya karena wanita adalah sebuah simbol kesuburan. Misalnya, di Bali banyak dewi yang diagungkan dan dianggap sebagai sebuah keindahan."Bicara estetika karena gambar (karakter) saya tidak terlalu berpesan terhadap moral atau isu-isu sosial. Saya memang menampilkan estetika dari gambar saya gitu. Karena saya merasa wanita adalah sosok yang selalu dipuji, bagaimanapun, jadi ya lebih menarik, lebih unik dan berkarakter," ujarnya.

Selain itu, Dwymabim ingin menonjolkan karakter perempuan tersebut melalui karya-karyanya. Sebab, ia merasa membuat portrait perempuan di karyanya membuatnya lebih semangat dan tergerak untuk berkesenian dibandingkan menciptakan karakter laki-laki."Karena aku ingin nonjolin karakter (perempuan) itu. Mungkin sebelumnya aku pernah juga gambar karakter cowok tapi aku nggak dapat feel-nya, feel berkeseniannya di situ (membuat karakter perempuan)," ujarnya yang akhirnya menemukan signature perempuan ini pada 2018.Sementara itu, Dwymabim mengaku telah membuat sekitar 20 lebih mural di Bali. Menurutnya, mural terbanyak yang ia buat ada di Denpasar dan Gianyar.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya