Setiap daerah memiliki kosakata dan dialek masing-masing. Di daerah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), masyarakat cenderung menggunakan nada tinggi saat berbicara.Salah satu keunikan warga Kupang saat bercakap-cakap adalah menggunakan beberapa kata yang disingkat-singkat. Bahasa yang umumnya digunakan oleh orang Kupang disebut bahasa Kupang atau bahasa Melayu Kupang. Sebagian besar kata dalam bahasa ini sama seperti kata-kata dalam bahasa Indonesia. Ciri khas bahasa Kupang, antara lain adanya kata-kata serapan dari bahasa Belanda dan Portugis. Selain itu, kata "kita" biasanya digunakan sebagai kata ganti orang pertama tunggal. Dalam bahasa Indonesia, kata "kita" digunakan untuk kata ganti orang jamak. Nah, berikut adalah beberapa contoh percakapan sehari-hari dalam bahasa Kupang serta artinya dalam bahasa Indonesia:Kermana kabar? (Bagaimana kabarmu/apa kabar?)Bae-bae sa ni/sonde bae ni (Baik-baik saja/tidak baik)Lu ada buat? (Kamu lagi ngapain?)Dudu tanganga sa ni (duduk bengong/menghayal)Lu su makan ko? (Apa kamu sudah makan?)Be su makan/be balom makan (saya sudah makan/saya belum makan)Lu mo pi mana? (Kamu mau pergi kemana?)Be/beta mo pi kerja (Saya mau pergi kerja)Besok ketong pi tapaleuk ko? (Besok kita pergi jalan-jalan yuk)Marsu, sama-sama e/jamara ma be son bisa pi (Ayo, sama-sama ya/maaf aku tidak bisa pergi)Lama son katumu e (Lama tidak berjumpa)Be su lama son dapa lia lu e (Sudah lama aku tidak melihatmu)Itu kamar punk dadolek leh, tolong kasi barisi do (Kamar itu kotor sekali, tolong bersihkan dong)Tausa dengar dong punk baomong (Tidak usah dengar omongan mereka)Be punk doi su mau abis (Uangku sudah mau habis)Baptua suruh lu pulang sekarang (Bapak menyuruh kamu untuk pulang sekarang)Tolong temani mamtua pi pasar do (Tolong temani mama ke pasar dong)Kenal deng b punk baitua (cowok)/ maitua (cewek) do (Kenalan dulu dengan pacarku)Jang jadi orang kake'ek e (Jangan jadi orang pelit, ya)Be son toe deng dia (Aku tidak peduli dengan dia)Makanya belajar biar jang ngali (Makanya belajar biar jangan bodoh)Artikel ini ditulis oleh Anastasya Evlynda Berek peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.