Fenomena full moon di Jawa Timur (Jatim) diperkirakan akan terjadi kembali pada 29 September 2023 mendatang. Namun, Stasiun BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya menyebutkan bahwa fenomena ini tak berdampak pada kenaikan gelombang air laut. BMKG menegaskan nelayan masih tetap aman melaut.BMKG memprediksi gelombang laut hingga 3 hari ke depan memang masih cukup tinggi. Kendati demikian, ketinggian gelombang laut tersebut tak berkaitan dengan full moon."Kalau bulan hanya akan berpengaruh pada pasang dan surut air laut (bukan gelombang tinggi)," ujar Ady Kurniawan, prakirawan Stasiun BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya kepada detikJatim, Kamis (28/9/2023).Baca juga: Dampak Fenomena Blue Moon, Banjir Rob-Jadwal Kapal di Tanjung Perak TertundaBMKG menegaskan bahwa gravitasi bulan yang terjadi saat full moon hanya memengaruhi pasang surut air laut. Hal itu bisa memicu banjir rob di wilayah pesisir."Dampaknya tidak begitu signifikan terhadap aktivitas di laut, karena untuk aktivitas di laut lebih dipengaruhi oleh ketinggian gelombangnya," ungkap Ady.Stasiun BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya juga menyampaikan bahwa saat ini kondisi ketinggian gelombang di perairan pesisir Selat Madura masih relatif aman.Baca juga: Fenomena Full Moon Muncul Lagi, Warga Pesisir Surabaya Diimbau Waspada"Untuk nelayan pesisir di Selat Madura masih kondusif untuk melaut, karena ketinggiannya antara 0,3-1 meter," ujar Ady.Ia menambahkan bahwa jika nanti ketinggian gelombang mencapai di atas 1,25 meter, baru BMKG akan memberikan peringatan kepada para nelayan. Terutama nelayan yang menggunakan perahu-perahu kecil.