Dyson, perusahaan teknologi asal Inggris, merilis alat catokan terbarunya, 'Airstrait Straightener.' Dyson menggabungkan fungsi pengering rambut dan catokan dalam satu alat yang diklaim bisa digunakan pada rambut basah. Dijual dengan harga hampir Rp 10 juta, apakah kualitas dan hasil sepadan dengan harganya? Berikut review catokan Dyson Airstrait.Dyson Airstrait Straightener diklaim menggunakan teknologi aliran udara yang kuat untuk mengeringkan sekaligus meluruskan rambut dari kondisi basah tanpa menggunakan pelat panas. Produk ini dilengkapi dengan motor Hyperdymium yang dirancang untuk menghasilkan aliran udara berkecepatan tinggi.Baca juga: Dyson Merilis Catokan Canggih, Bisa Dipakai Saat Rambut BasahMotor ini memiliki kecepatan hingga 106.000 rpm dan mampu mengalirkan 11,9 liter udara per detik dengan tekanan sebesar 3,5 kPa. Dengan teknologi ini, rambut bisa kering dan lurus dalam waktu singkat dan mengurangi kebutuhan akan panas tinggi yang dapat merusak rambut.Review Dyson Airstrait Foto: Kiki Oktaviani/detik"Dyson Airstrait terdiri dari dua bilah dengan aliran udara berkecepatan tinggi yang dihembuskan pada sudut 45 derajat. Aliran udara terfokus ini meluruskan rambut dengan presisi sambil mengeringkannya," ungkap teknisi Dyson, Ishika Kajaria dalam peluncuran Dyson Airstrait baru-baru ini.Seperti semua produk Dyson Hair Care, Dyson Airstrait dilengkapi dengan pengontrol panas. Sensor Glass bead thermistor mengukur suhu aliran udara sebanyak 16 kali per detik untuk memastikan suhu tidak melebihi batas yang dibutuhkan.Data ini dikirim ke mikroprosesor yang mengatur elemen pemanas, menjaga rambut tetap berkilau dan terlindungi dari kerusakan akibat panas berlebih.Review Dyson Airstrait Foto: Kiki Oktaviani/detikDyson Airstrait juga menawarkan berbagai mode styling untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Terdapat mode 'Wet' dan 'Dry' untuk styling, serta mode 'Cool' untuk setting gaya rambut. Mode 'Wet' memungkinkan memilih suhu 80°C, 110°C, dan 140°C, sedangkan mode 'Dry' menyediakan pilihan suhu 120°C atau 140°C, dengan opsi 'boost' untuk hasil maksimal.Terdapat juga dua pengaturan kecepatan aliran udara, 'low flow' dan 'high flow'. Serta mode cold shot' dan root drying' untuk fleksibilitas tambahan.Review Dyson AirstraitSaat pertama kali membuka kotak Dyson Airstrait, kesan pertama saya adalah desain catokan yang elegan dan modern. Perangkat ini tidak terlalu ringan di genggaman namun kokoh di tangan sehingga mampu menjangkau rambut yang sudah dibagi untuk dicatok.Kiri: saat rambut basah. Kanan: Setelah menggunakan Dyson Airstrait Foto: Kiki Oktaviani/detikSetelah keramas, saya membiarkannya dalam kondisi basah, siap untuk mencoba teknologi wet-to-dry yang diusung Dyson. Menggunakan mode 'Wet' dengan suhu 110°C dan aliran udara tinggi, saya mulai meluruskan rambut dari akar hingga ujung.Aliran udara yang keluar dari bilah terasa kuat namun bukan udara yang panas berlebihan. Proses pengeringan dan pelurusan berlangsung cepat. Pemilik rambut bob pendek seperti saya, proses pengeringan hanya berlangsung lima sampai tujuh menit saja.Review Dyson Airstrait Foto: Kiki Oktaviani/detikSaya juga mencoba mode 'Dry' untuk melihat bagaimana perangkat ini bekerja pada rambut kering. Dengan memilih suhu 120°C dan aliran udara rendah, saya menata rambut yang sudah kering.Hasilnya tetap memuaskan, rambut bisa lurus alami, dan tidak kering. Rambut kaku yang biasa terlihat dari catokan konvensional tidak terlihat pada hasil Dyson Airstrait.Review Dyson Airstrait Foto: Kiki Oktaviani/detikIngin mencoba variasi gaya, saya menggunakan mode 'Cool' untuk menata ujung rambut dengan sedikit lebih masuk. Mode ini membantu menetapkan gaya tanpa panas, menjaga rambut tetap lembut dan bervolume. Rambut tetap terasa ringan sepanjang hari tanpa perlu styling ulang.Hasil dari pemakaian Dyson Airstrait Foto: Kiki Oktaviani/detikSecara keseluruhan, alat ini menawarkan cara yang lebih efisien untuk menata rambut basah. Dyson Airstrait sudah tersedia di Indonesia dan dijual di toko resmi Dyson dengan harga Rp 9.299.000.