Dalam waktu dekat umat Islam akan meninggalkan bulan Muharram dan berjumpa dengan bulan selanjutnya yaitu Safar. Kapan bulan Safar 2024 dimulai? Simak informasinya lengkap dengan kalender dan amalan sunnahnya.Bulan Safar merupakan urutan bulan nomor dua dalam sistem kalender Hijriah. Dikutip dari laman Nahdlatul Ulama (NU), kata 'Safar' berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti 'sepi' atau 'sunyi'. Hal tersebut dikarenakan, pada zaman dahulu penduduk Arab meninggalkan rumah mereka pada bulan Safar untuk bepergian hingga perang.Untuk mengetahui kapan bulan Safar 2024 dimulai, detikers perlu menyimak informasi yang telah detikJateng rangkum lengkap dengan kalender dan amalan yang dapat dilakukan di bulan Safar berikut ini.Baca juga: Kalender Hijriah Bulan Agustus 2024 dengan Jadwal Puasa dan Hari LiburKapan Bulan Safar 2024 Dimulai?Merujuk pada Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 yang dikeluarkan oleh Kemenag RI, terdapat dua belas bulan dalam kalender Hijriah yang lengkap dengan tanggal Masehi hingga penanggalan Jawa. Kalender tersebut dapat dijadikan acuan oleh umat Islam di Indonesia untuk menentukan jadwal ibadah hingga mengetahui kapan pergantian bulan.Berdasarkan kalender Hijriah milik Kemenag RI tersebut, bulan Safar 2024 akan jatuh pada tanggal 6 Agustus 2024 atau berbarengan dengan tanggal 1 Safar 1446 H dalam sistem penanggalan Hijriah. Pada bulan Safar 2024, terdapat 30 hari yang dimulai dari bulan Agustus dan akan berakhir pada bulan September 2024.Kalender Bulan Safar 2024Agar detikers lebih mengetahui tanggal di bulan Safar 2024, simak kalender bulan Safar 2024 berikut ini:Selasa, 6 Agustus 2024: 1 Safar 1446Rabu, 7 Agustus 2024: 2 Safar 1446Kamis, 8 Agustus 2024: 3 Safar 1446Jumat, 9 Agustus 2024: 4 Safar 1446Sabtu, 10 Agustus 2024: 5 Safar 1446Minggu, 11 Agustus 2024: 6 Safar 1446Senin, 12 Agustus 2024: 7 Safar 1446Selasa, 13 Agustus 2024: 8 Safar 1446Rabu, 14 Agustus 2024: 9 Safar 1446Kamis, 15 Agustus 2024: 10 Safar 1446Jumat, 16 Agustus 2024: 11 Safar 1446Sabtu, 17 Agustus 2024: 12 Safar 1446Minggu, 18 Agustus 2024: 13 Safar 1446Senin, 19 Agustus 2024: 14 Safar 1446Selasa, 20 Agustus 2024: 15 Safar 1446Rabu, 21 Agustus 2024: 16 Safar 1446Kamis, 22 Agustus 2024: 17 Safar 1446Jumat, 23 Agustus 2024: 18 Safar 1446Sabtu, 24 Agustus 2024: 19 Safar 1446Minggu, 25 Agustus 2024: 20 Safar 1446Senin, 26 Agustus 2024: 21 Safar 1446Selasa, 27 Agustus 2024: 22 Safar 1446Rabu, 28 Agustus 2024: 23 Safar 1446Kamis, 29 Agustus 2024: 24 Safar 1446Jumat, 30 Agustus 2024: 25 Safar 1446Sabtu, 31 Agustus 2024: 26 Safar 1446Minggu, 1 September 2024: 27 Safar 1446Senin, 2 September 2024: 28 Safar 1446 HSelasa, 3 September 2024: 29 Safar 1446 HRabu, 4 September 2024: 30 Safar 1446 HAmalan yang Dapat Dilakukan Selama Bulan SafarMasih dirangkum dari laman NU dan Kemenag RI, umat Islam dapat mengerjakan berbagai amalan baik di bulan Safar. Mengerjakan amalan ini diharapkan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan mengharap kebaikan dari-Nya.1. Membaca Doa untuk Bulan SafarHabib Abu Bakar Al-Adni dalam kitabnya menuliskan doa yang dapat dibaca saat bulan Safar. Doa ini bertujuan memohon keberkahan dan perlindungan dari Allah SWT dari segala hal yang buruk. Adapun berikut adalah doanya secara lengkap:بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شَرِّ هٰذَا الزَّمَانِ وَأَهْلِهِ، وَأَسْأَلُكَ بِجَلَالِكَ وَجَلَالِ وَجْهِكَ وَكَمَالِ جَلَالِ قُدْسِكَ أَنْ تُجِيْرَنِيْ وَوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِيْ وَأَهْلِيْ وَأَحْبَابِيْ وَمَا تُحِيْطُهُ شَفَقَةُ قَلْبِيْ مِنْ شَرِّ هٰذِهِ السَّنَةِ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ فِيْهَا، وَاصْرِفْ عَنِّيْ شَرَّ شَهْرِ صَفَرَ، يَا كَرِيْمَ النَّظَرِ، وَاخْتِمْ لِيْ فِيْ هٰذَا الشَّهْرِ وَالدَّهْرِ بِالسَّلَامَةِ وَالْعَافِيَةِ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِيْ وَلِأَهْلِيْ وَمَا تَحُوْطُهُ شَفَقَةُ قَلْبِيْ وَجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَاَللّٰهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هٰذَا الشَّهْرِ، وَمِنْ كُلِّ شِدَّةٍ وَبَلَاءٍ وبَلِيَّةٍ قَدَّرْتَهَا فِيْهِ يَا دَهْرَ، يَا مَالِكَ الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ، يَا عَالِمًا بِمَا كَانَ وَمَا يَكُوْنُ، وَمَنْ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا قَالَ لَهُ: (كُنْ فَيَكُوْنُ) يَا أَزَلِيُّ يَا أَبَدِيُّ يَا مُبْدِئُ يَا مُعِيْدُ يَاذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَاذَا الْعَرْشِ الْمَجِيْدِ أَنْتَ تَفْعَلُ مَا تُرِيْدُاَللّٰهُمَّ احْرِسْ بِعَيْنِكَ أَنْفُسَنَا وَأَهْلَنَا وَأَمْوَالَنَا وَوَالِدِيْنَا وَدِيْنَنَا وَدُنْيَانَا الَّتِيْ ابْتَلَيْتَنَا بِصُحْبَتِهَا، بِبَرَكَةِ الْأَبْرَارِ وَالْأخْيَارِ، وَبِرَحْمَتِكَ يَاعَزِيْزُ يَاغَفَّارُ، يَاكَرِيْمُ يَاسَتَّارُ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَاَللّٰهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوَى، وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَنِ، يَا عَزِيْزُ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ، اِكْفِنِيْ مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ، يَا مُحْسِنُ يَا مُجْمِلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُتَكَرِّمُ، يَا مَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ اِرْحَمْنَا اللّٰهُمَّ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ أَجْمَعِيْنَLatin: (Bismillahirrahmanirrahim, wa shallallahu ta'âla 'ala sayyidina Muhammadin wa 'ala âlihi wa shahbihi ajma'în. A'ûdzu billahi min syarri hadzaz zaman wa ahlihi, wa as`aluka bi jalâlika wa jalâli wajhika wa kamâli jalâli qudsika an tujîrani wa walidayya wa ahlî wa ahbâbi wa mâ tuhîthuhu syafaqatu qalbi min syarri hadzas sanati, wa qini syarra mâ qhaddaita fîha, washrif 'anni syarra syahri shafar, yâ Karîman nazhar, wakhtim lî fî hâdzas syahri wad dahri bis salamati wal 'afiyati lî wa liwâdayya wa aulâdi wa li ahli wa mâ tahûthuhu syafaqatu qalbi wa jamî'il muslimîn, wa shallallahu ta'âla 'ala sayyidina Muhammadin wa 'alâ âli wa shahbihi wa sallam.Allahumma innâ na'udzubika min syarri hadzas syahri, wa min kulli syiddatin wa balâin wa baliyyatin qaddartahâ fîhi yâ dahru, ya mâlikad dunya wal akhirat, ya 'âliman bima kâna wa mâ yakûnu, wa man idzâ arâda syai`an qâla lahu: (kun fayakûn) yâ azaliyyu ya abadiyyu ya mubdi-u ya mu'id ya dzal jalâli wal ikrâm, ya dzal 'arsyil majîd anta taf'alu mâ turîd.Allahummahris bi 'anika anfusana wa ahlana wa amwalana wa wâlidina wa dînana wa dunyânal latî ibtalaina bi suhbatiha, bi barakatil abrâri wal akhyâri, wa birahmatika ya 'azîzu yâ ghaffâru, yâ karîmu yâ sattâru yâ arhamar râhimin.Allahuma yâ syadîdal qawiyyi wa yâ syadidal mihani, yâ 'azîzu dzallat li'izzatika jamîu khalkika, ikfîni min jami'i khalkika, yâ Muhsinu yâ Mujmilu yâ Mutafaddhil, yâ Mun'im, ya Mutakarrim, yâ man lâ ilaha illa Anta, irhamnâ allahumma bi rahmatika yâ arhamar rahimîn. Wa shallallahu ta'âla 'ala sayyidina Muhammadin wa 'ala âlihi wa shahbihi ajma'în)Artinya: Artinya, "Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah selalu memberi rahmat kepada Tuan kami, Muhammad SAW dan keluarganya serta sahabatnya semuanya. Aku berlindung dari keburukan zaman ini dan orang-orang yang memiliki keburukan itu, dan aku memohon dengan wasilah keagungan-Mu dan keagungan keridhaan-Mu serta keagungan kesucian-Mu, supaya Engkau melindungiku, kedua orang tuaku, keluargaku, orang-orang yang aku cintai dan sesuatu yang diliputi kasih sayangku, dari keburukan tahun ini, dan cegahlah aku dari keburukan yang telah Engkau tetapkan di dalamnya. Palingkanlah dariku keburukan di bulan Safar, wahai Dzat Yang Memiliki Pandangan Yang Mulia. Akhirilah aku di bulan ini, di waktu ini dengan keselamatan dan sejahtera bagi kedua orang tuaku, anak-anakku, keluargaku, dan sesuatu yang diliputi kasih sayangku seluruhnya. Semoga Allah selalu memberi rahmat dan keselamatan kepada tuan kami Muhammad SAW, dan keluarganya serta sahabatnya.Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari keburukan bulan ini, dan dari segala kesukaran, bencana dan cobaan yang telah Engkau takdirkan di dalamnya, wahai Ad-Dahr (Allah), wahai sang pemilik dunia dan akhirat, wahai Zat Yang Maha mengetahui sesuatu yang telah terjadi dan yang akan terjadi, wahai Zat yang apabila menghendaki sesuatu mengucapkan: Kun fayakun, Wahai yang Zat yang tidak terikat waktu, wahai Zat yang abadi, wahai Zat yang menciptakan segala sesuatu, wahai Zat yang mengembalikan segala sesuatu, wahai Zat pemilik keagungan dan kemuliaan, wahai Zat pemilik 'Arsyi yang mulia, Kau maha melakukan apa yang Kau kehendaki.Ya Allah jagalah diri kami dengan pandangan-Mu, dan keluarga kami, harta kami, orang tua kami, agama kami, dunia yang kami dicoba untuk menghadapinya, dengan wasilah keberkahan orang-orang yang baik dan pilihan, dan dengan kasih sayang-Mu wahai yang maha perkasa, maha pengampun, maha mulia, maha menutup aib, duhai yang paling maha penyayang di antara para penyayang.Wahai Allah, wahai Zat yang sungguh amat kuat, Zat yang cobaannya sangat berat, wahai yang maha perkasa, yang mana seluruh mahlukNya tunduk karena keperkasaan-Mu, jagalah aku dari semua mahluk-Mu, wahai yang maha memperbagus, yang maha memperindah, yang maha memberikan keutamaan, yang maha memberikan kemuliaan, Yang Siapa tiada tuhan kecuali Engkau, kasih sayangilah kami dengan rahmat-Mu wahai Zat paling penyayang di antara para penyayang. Semoga Allah selalu memberi rahmat dan kepada tuan kami Muhammad SAW, dan keluarganya serta sahabatnya semua".2. Bersedekah Kepada SesamaMelakukan sedekah kepada sesama merupakan bentuk amalan baik yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh seorang muslim. Membantu sesama yang membutuhkan bisa mendapatkan pahala dari Allah SWT karena hal tersebut sangat disukai-Nya.3. Menunaikan PuasaPada bulan Safar, umat Islam juga dianjurkan untuk melakukan puasa sunnah untuk menjaga atau menahan diri dari segala nafsu yang tidak baik. Puasa yang bisa dilakukan yaitu puasa Senin Kamis dan puasa Ayyamul Bidh yang dapat dilakukan setiap tanggal 13, 14, 15 dalam bulan Hijriah.4. Melakukan SholatPada bulan Safar, Allah SWT akan memberikan pahala yang berlipat kepada kaum muslim yang menjalankan sholat rutin dan sholat sunnah. Selain sholat wajib lima waktu, umat Islam dapat mengerjakan sholat sunnah seperti Tahajud, Dhuha, Witir, dan lain sebagainya.5. Mandi untuk Tolak BalaMandi wajib bertujuan untuk mensucikan diri dari segala hadas yang ada di luar. Melakukan mandi wajib di bulan Safar juga memiliki tujuan menolak bala atau menolak hal-hal buruk yang bisa terjadi pada diri muslim.Mitos Bulan Safar Merupakan Bulan SialKembali dirangkum dari sumber yang sama, pada sebagian masyarakat muslim, Safar dikenal sebagai bulan pembawa sial. Namun, hal tersebut merupakan sesuatu yang salah diartikan. Seorang ulama bernama Ibnu Rajab al-Hanbali mengatakan bahwa tidak ada perbedaan di antara bulan satu dan bulan lainnya. Semua bulan memiliki kebaikan dan keburukan tergantung cara kaum muslim menghadapinya.وَأَمَّا تَخْصِيْصُ الشُّؤْمِ بِزَمَانٍ دُوْنَ زَمَانٍ كَشَهْرِ صَفَرٍ أَوْ غَيْرِهِ فَغَيْرُ صَحِيْحٍArtinya: "Adapun mengkhususkan kesialan dengan suatu zaman tertentu bukan zaman yang lain, seperti (mengkhususkan) bulan Safar atau bulan lainnya, maka hal ini tidak benar."Ibnu Rajab tidak setuju dengan keyakinan seperti itu sebab semua bulan, zaman, dan tahun merupakan kehendak Allah SWT. Di dalamnya bisa saja terjadi suatu kesialan, bencana, dan musibah. Maka sangat tidak logis jika musibah hanya dikhususkan pada bulan Safar dan meniadakannya pada bulan-bulan lainnya.Lebih lanjut, Rasulullah SAW telah menolak anggapan bahwa bulan Safar merupakan bulan sial bagi umat Islam. Hal tersebut sejalan dengan hadits Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا هَامَةَ وَلَا صَفَرَ، وَفِرَّ مِنَ الْمَجْذُومِ كَمَا تَفِرُّ مِنَ الْأَسَدِArtinya:, "Tidak ada wabah (yang menyebar dengan sendirinya tanpa kehendak Allah), tidak pula tanda kesialan, tidak (pula) burung (tanda kesialan), dan juga tidak ada (kesialan) pada bulan Safar. Menghindarlah dari penyakit judzam sebagaimana engkau menghindar dari singa." (HR al-Bukhari) (Badruddin 'Aini, 'Umdâtul Qâri Syarhu Shahîhil Bukhâri, [Beirut, Dârul Kutub: 2006], juz IX, halaman 409).Dengan demikian, bulan Safar bukanlah bulan yang dipenuhi dengan kesialan. Sebaiknya tak perlu memikirkan mitos tersebut, sebaiknya kaum muslim mengamalkan segala kebaikan yang dapat dilakukan di bulan kedua tahun Hijriah ini untuk mengharap kebaikan dari Allah SWT.Baca juga: Bacaan Doa Setelah Sholat Dhuha untuk Memohon Rezeki BerlimpahItulah penjelasan tentang kapan bulan Safar 2024 lengkap dengan kalender, amalan yang bisa dilakukan, hingga mitos tentang bulan Safar. Semoga membantu ya Lur!