Bani Umayyah adalah Bani Islam pertama yang berdiri setelah masa kepemimpinan al-khulafa' ar-rasyidin berakhir. Mengutip buku Selayang Pandang Dinasti Umayyah karya Rizem Aizid, Bani Umayyah berdiri pada tahun 41 H atau sekitar 661 M, Bani Umayyah memerintah selama hampir satu abad, hingga akhirnya jatuh pada tahun 750 M.Di masa kekuasaannya, Bani ini sukses memperluas wilayah Islam hingga meliputi sebagian besar wilayah Timur Tengah, Asia Tengah dan Selatan, Afrika Utara, hingga ke Spanyol. Tidak heran jika Masa Kejayaan Bani Umayyah dikenal sebagai salah satu era gemilang dalam sejarah Islam, yang mengukir banyak prestasi dan pencapaian.Nama "Umayyah" sendiri berasal dari tokoh penting bernama Umayyah bin Abd al-Syam dari suku Quraisy. Seperti yang dijelaskan dalam buku Sejarah Terlengkap Peradaban Islam karya Abdul Syukur al-Azizi, nama Umayyah merujuk pada salah satu leluhur penting yang menjadi inspirasi bagi nama Bani ini. Umayyah adalah kakek dari Abu Sufyan, yang kemudian menjadi ayah dari Muawiyah, pendiri Bani Umayyah.Dengan garis keturunan yang kuat dari tokoh-tokoh berpengaruh, Bani Umayyah berdiri kokoh dan berhasil memimpin peradaban Islam menuju kejayaan. Di bawah kepemimpinan khalifah-khalifahnya, Bani Umayyah mampu memperluas wilayah dan mengokohkan administrasi pemerintahan yang efisien. Dari masa pemerintahan ini, muncul khalifah-khalifah besar yang memimpin masa kejayaan Bani Umayyah.Baca juga: Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di DamaskusNama Khalifah yang Memimpin Puncak Kejayaan Bani UmayyahBerdasarkan sumber sebelumnya, para khalifah Bani Umayyah bisa dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu: khalifah yang membawa kejayaan dan perubahan, khalifah yang stagnan, serta khalifah yang menyebabkan keruntuhan.Masa kejayaan Bani Umayyah terwujud ketika dipimpin oleh para khalifah yang berhasil membawa kemajuan signifikan, baik dari segi politik maupun sosial. Berikut ini adalah para khalifah yang memimpin Bani Umayyah dan membawa Bani ini menuju puncak kejayaannya menurut penjelasan Murdiono dalam bukunya Pengantar Sejarah Peradaban Islam.1. Mu'awiyah bin Abu SufyanKhalifah Mu'awiyah bin Abu Sufyan dikenal sebagai tokoh utama yang mendirikan Bani Umayyah. Sosok cerdas, ahli strategi politik, dan berwawasan luas ini sukses membangun peradaban besar melalui penguasaan politiknya.Meski termasuk salah satu tokoh Quraisy yang terakhir memeluk Islam dalam peristiwa penaklukan Mekkah, Nabi Muhammad SAW tetap menunjukkan penghargaan dan melindungi keluarga Mu'awiyah melalui perlindungan dari ayahnya, Abu Sufyan, selama peristiwa fathu Makkah.Setelah diangkat sebagai khalifah Bani Umayyah, ia berhasil mengembalikan stabilitas negara yang sempat terguncang akibat konflik internal. Keamanan dalam negeri berhasil dipulihkan dan ekspansi wilayah yang terhenti akhirnya berlanjut. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah menaklukkan Afrika Utara.Selain itu, Mu'awiyah juga memperluas wilayah kekuasaan ke timur hingga mencapai daerah Khurasan, Sijistan, dan negeri-negeri di sekitar Sungai Jaihun. Dengan total masa kepemimpinan selama 40 tahun; 20 tahun sebagai gubernur dan 20 tahun sebagai khalifah.Mu'awiyah wafat pada usia 77 tahun di bulan Rajab, tahun 60 H atau 679 M. Keberhasilan Mu'awiyah dalam memperluas wilayah dan menjaga stabilitas internal menjadikannya salah satu pilar penting dalam masa kejayaan Bani Umayyah.2. Abdul Malik bin MarwanKhalifah Abdul Malik bin Marwan adalah pemimpin kelima dari Bani Umayyah yang memerintah antara tahun 685 hingga 705. Dia mengambil alih kekuasaan setelah Bani Umayyah beralih ke garis keturunan Marwan.Dikenal sebagai sosok religius dan seorang ulama, Abdul Malik memulai karier politiknya sejak usia muda, di mana ia dipercaya menjadi gubernur di Madinah saat berusia 16 tahun. Pada usia 39 tahun, ia resmi diangkat sebagai khalifah Bani Umayyah.Salah satu pencapaian penting Abdul Malik adalah mengakhiri perselisihan dengan Abdullah bin Zubair, seorang yang mengklaim sebagai khalifah di Hijaz selama sembilan tahun. Setelah mendamaikan Zubair, Abdul Malik berhasil menstabilkan wilayah-wilayah penting seperti Bashrah dan Kufah, sehingga Bani Umayyah menguasai area luas, termasuk Irak dan Persia.Pada masa pemerintahannya, Abdul Malik memainkan peran signifikan dalam perkembangan peradaban Islam. Dia mendirikan Mahkamah Tinggi untuk menindak tegas pejabat yang menyalahgunakan wewenang.Selain itu, Abdul Malik mengganti bahasa resmi negara menjadi bahasa Arab, yang memperkuat identitas dan kesatuan Islam. Ia juga memperkuat militer dengan membangun pabrik senjata dan kapal perang di Tunisia serta menjadi khalifah pertama yang memperkenalkan mata uang dengan cap Bani Umayyah.Tak hanya itu, Abdul Malik membangun Masjid Umar atau Qubbat As-Sakhra di Yerusalem dan memperbaiki Masjidil Haram, serta berkontribusi dalam pembangunan kembali Masjidil Aqsha.3. Al-Walid bin Abdul MalikPada masa pemerintahan Al-Walid bin Abdul Malik, yang diangkat sebagai khalifah ke-6 menggantikan ayahnya Abdul Malik pada tahun 86 H, Bani Umayyah mengalami masa keemasan. Pemerintahannya dikenal dengan ketenangan, kemakmuran, dan kestabilan yang dinikmati umat Islam, di mana tidak ada pemberontakan atau konflik yang mengganggu tatanan negara.Al-Walid meneruskan sistem pemerintahan yang diwarisi dari ayahnya dan berfokus pada kesejahteraan rakyatnya. Sebagai pemimpin, Al-Walid menunjukkan perhatian besar terhadap kesejahteraan sosial. Ia mengembangkan berbagai program untuk memberikan jaminan kesehatan bagi anak yatim dan penyandang disabilitas.Al-Walid juga memperbaiki infrastruktur, membangun fasilitas umum, gedung-gedung, serta merekonstruksi Masjid Umayyah di Damaskus dan merenovasi Masjid Nabawi. Tak hanya fokus pada pembangunan dalam negeri, Al-Walid juga terus melakukan ekspansi wilayah.Ia berhasil memperluas kekuasaan Umayyah hingga Transoxiana (sekarang Uzbekistan), Sind, Punjab, Khwarazim, Samarkand, Kabul, Tus, dan berbagai wilayah lain di sekitarnya. Salah satu pencapaiannya yang paling legendaris adalah penaklukan Spanyol yang dilakukan oleh komandan Thariq bin Ziyad.Baca juga: Peran Umar bin Abdul Aziz di Balik Kesuksesan Bani Umayyah4. Umar bin Abdul AzizKhalifah Umar bin Abdul Aziz yang juga dikenal sebagai Umar II adalah sosok pemimpin yang berbeda dengan kebanyakan khalifah Bani Umayyah lainnya. Dikenal karena kezuhudan dan keadilannya, ia sering disebut sebagai "Khalifah yang saleh" atau "Khulafaurrasyidin yang kelima" karena kemiripan kepemimpinannya dengan para khalifah awal Islam.Umar berasal dari keturunan yang mulia, dengan darah Umar bin Khattab mengalir dalam dirinya. Sejak awal kariernya sebagai gubernur Madinah di usia 24 tahun, ia telah menunjukkan integritas yang tinggi dan semangat untuk melayani rakyatnya dengan penuh ketulusan.Ketika diangkat menjadi khalifah pada usia 36 tahun, Umar II segera melakukan perubahan besar-besaran dalam pemerintahannya. Ia memutuskan untuk mengembalikan seluruh kekayaannya, termasuk perhiasan istri ke kas negara atau Baitul maal, serta menghilangkan fasilitas mewah di istana.Tidak hanya itu, ia juga memberantas korupsi tanpa pandang bulu, dengan melakukan reformasi di berbagai sektor, mulai dari pajak hingga sistem peradilan. Umar menurunkan pajak dari kaum Nasrani dan menghentikan pemungutan dari mualaf untuk mengurangi beban rakyatnya dan menarik simpati non-Muslim terhadap Islam.Umar II dikenal sangat perhatian pada kesejahteraan rakyatnya. Ia membangun infrastruktur, memperbaiki sistem pertanian, dan menyediakan layanan kesehatan serta pendidikan.Umar juga berhasil menenangkan konflik antar golongan, seperti antara kaum Syiah dan Sunni, dengan pendekatan penuh empati dan larangan mencela sahabat Nabi. Meski hanya memerintah sekitar dua tahun, Umar bin Abdul Aziz dikenang sebagai sosok pemimpin yang berhasil membawa kesejahteraan, keadilan sosial, dan kedamaian bagi umatnya.5. Hisyam bin Abdul MalikKhalifah Hisyam bin Abdul Malik dikenal sebagai pemimpin yang mampu membawa Bani Umayyah ke masa keemasan terakhir sebelum kemundurannya. Memerintah pada tahun 724 hingga 743 M, Hisyam adalah anak keempat dari Abdul Malik bin Marwan dan sering disebut sebagai negarawan terkemuka dalam Bani ini.Selama 20 tahun kepemimpinannya, Hisyam berhasil menangani berbagai konflik internasional dan memperluas wilayah kekuasaan ke luar negeri. Salah satu prestasinya adalah penaklukan wilayah Narbonne di Prancis Selatan, yang kemudian dilanjutkan dengan penaklukan Marseille, Avignon, dan Lyon hingga menembus wilayah Burgundy.Bahkan, di bagian utara, Hisyam mampu merebut Toulouse, ibu kota Aquitania. Kemenangan-kemenangan ini menjadi bukti masa kejayaan dan pengaruh Bani Umayyah yang meluas hingga wilayah Eropa.Tak hanya fokus pada ekspansi, Hisyam juga melakukan berbagai perbaikan di dalam negeri. Ia berupaya menjadikan tanah-tanah di wilayah kekuasaannya lebih produktif, membangun kota Rasafah, dan memperkuat administrasi pemerintahan.Selama masa kepemimpinannya, Hisyam aktif memperluas kekuasaan hingga mencapai batas Romawi, sebelum akhirnya wafat pada usia 55 tahun di tahun 743 M (125 H).Baca juga: Daftar Pemimpin Dinasti Mamluk yang Awalnya Didirikan Para Budak