Sebuah seni gua figuratif tertua di dunia ditemukan di Sulawesi. Penemuan itu merupakan hasil penelitian gabungan Australia dan Indonesia pada 2024 lalu.Melansir detikInet, lukisan yang menggambarkan seekor babi hutan dan tiga sosok mirip manusia diperkirakan berusia 51.200 tahun atau 5.000 tahun lebih tua dari seni gua tertua yang ditemukan sebelumnya.Baca juga: Geliat Sapu Lidi Pangandaran Menembus Pasar AsiaPenemuan tersebut membuat kita kembali saat manusia modern pertama kali menunjukkan kapasitas untuk berpikir kreatif.Dikutip dari BBC, Profesor Maxime Aubert dari Griffith University di Australia mengatakan bahwa penemuan itu akan mengubah gagasan tentang evolusi manusia."Lukisan itu menceritakan kisah yang rumit. Itu adalah bukti tertua yang kita miliki untuk bercerita. Lukisan itu menunjukkan bahwa manusia pada saat itu memiliki kemampuan untuk berpikir secara abstrak," katanya.Lukisan itu menunjukkan seekor babi berdiri dengan mulutnya terbuka sebagian dan tiga sosok mirip manusia. Sosok paling besar memiliki kedua lengan terentang dan tampak memegang tongkat.Sosok kedua berada tepat di depan babi dengan kepalanya di samping moncongnya. Sosok itu juga tampak memegang tongkat, yang salah satu ujungnya mungkin menyentuh tenggorokan babi.Sosok mirip manusia terakhir tampak terbalik dengan kaki menghadap ke atas dan terentang ke luar. Satu tangannya terulur ke arah dan tampak menyentuh kepala babi.Tim ilmuwan tersebut dipimpin oleh Adhi Agus Oktaviana, seorang spesialis seni cadas Indonesia dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Ia mengatakan bahwa penceritaan naratif merupakan bagian penting dari budaya manusia purba di Indonesia sejak zaman dahulu kala.Baca juga: Luka Lebam di Balik Suara Lantang Wanita Bandung Korban KDRT"Manusia mungkin telah bercerita selama lebih dari 51.200 tahun, tetapi karena kata-kata tidak dapat bertahan lama, kita hanya dapat mengandalkan bukti tidak langsung seperti penggambaran pemandangan dalam seni, dan seni di gua Sulawesi ini merupakan bukti tertua yang diketahui dalam arkeologi," katanya.Artikel ini sudah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini.