Salah satu sunnah hari raya yang diajarkan Nabi Muhammad SAW adalah bertakbir alias takbiran. Lalu, lafal takbiran yang benar itu seperti apa? Berikut ini pembahasan ringkas mengenai lafal takbiran Idul Fitri!Perintah untuk bertakbir saat Idul Fitri dapat detikers jumpai dalam surat al-Baqarah ayat 185. Pada ayat tersebut, Allah SWT berfirman:وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَArtinya: "...Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangan (bulan Ramadhan) dan hendaklah kamu bertakbir (mengagungkan) Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur."Selain firman Allah SWT di atas, ada pula dalil berupa hadits dari Nabi Muhammad SAW. Dikutip dari buku Fiqih Zakat Fithri & Shalat 'Idul Fithri oleh Syahrul Fatwa bin Luqman dan Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi, haditsnya berbunyi:كَانَ يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ, فَيُكَبِّرُ حَتَّى يَأْتِيَ الْمُصَلَّى وَحَتَّى يَقْضِيَ الصَّلَاةَ, فَإِذَا قَضَى الصَّلَاةَ قَطَعَ التَّكْبِيرَArtinya: "Nabi apabila pada hari raya Idul Fitri, beliau bertakbir sehingga sampai lapangan dan melaksanakan sholat. Apabila selesai sholat, beliau memutus takbirnya." (HR Ibnu Abi Syaibah dengan sanad shahih mursal, tetapi hadits ini punya penguat)Nah, berhubung momen takbiran sesaat lagi tiba, detikers harus tahu lafalnya, baik tulisan Arab, Latin, maupun artinya. Simak sejumlah lafalnya di bawah ini, yuk!Baca juga: 3 Contoh Teks MC Sholat Idul Fitri Beserta Susunan AcaranyaLafal Takbiran Idul Fitri #1Disadur dari buku Fikih Sunnah di Hari Raya oleh Sofyan Chalid bin Idham Ruray, lafal takbir pertama terdapat dalam hadits riwayat Ibnu Abi Syaibah yang berbunyi:الله أكبر، الله أكبر ، لا إله إلا الله، والله أكبر، الله أكبر، ولله الحمدArab Latin: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallah, wallahu Akbar, Allahu Akbar, wa lillahil hamd.Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada yang berhak disembah selain Allah, dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan segala puji hanya bagi Allah." (HR Ibnu Abi Syaibah, Mushonnaf: 5697, Al-Irwa: 654)Lafal Takbiran Idul Fitri #2
Menurut penjelasan dari laman NU Online, lafal takbir di bawah ini pernah dibaca Nabi Muhammad SAW di bukit Shafa. Lafal takbir ini kemudian diabadikan dalam hadits riwayat Imam Muslim:اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُArab Latin: Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na'budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdah, wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar.Artinya: "Allah maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar."Lafal Takbiran Idul Fitri #3Dirujuk dari buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan oleh Abu Maryam Kautsar Amru, berikut ini lafal takbir dari riwayat Ibnu Abbas RA:اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، وَلِلَّهِ الْحَمْدُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وَأَجَلُّا للَّهُ أَكْبَرُ، عَلَى مَا هَدَانَاArab Latin: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahil-hamd, Allahu Akbar wa ajall, Allahu Akbar, alaa maa hadaanaaArtinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan segala puji bagi Allah. Allah Maha Besar dan Maha Agung, Allah Maha Besar atas petunjuk yang diberikan-Nya kepada kita."Waktu Membaca Takbir Idul FitriSetelah mengetahui lafal-lafal takbir Idul Fitri, detikers perlu tahu waktu membacanya. Menurut keterangan dari situs resmi Muhammadiyah, untuk Idul Fitri, takbiran dilakukan sejak terbenamnya Matahari pada hari terakhir Ramadhan sampai saat sholat Id dikerjakan.Keterangan senada pernah disampaikan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Ia berkata:وَالتَّكْبِيرُ فِيهِ: أَوَّلُهُ مِنْ رُؤْيَةِ الْهِلَالِ وَآخِرُهُ انْقِضَاءُ الْعِيدِ وَهُوَ فَرَاغُ الْإِمَامِ مِنْ الْخُطْبَةِ عَلَى الصَّحِيحِArtinya: "Takbir di hari Idul fitri dimulai sejak melihat hilal (malam 1 Syawal) dan berakhir setelah selesainya Ied, yaitu selesainya imam dari khutbah, menurut pendapat yang paling shahih." (Majmu' al-Fatawa, 24/221)Syaikh Ibnul Utsaimin berkata:وإكمال العدة يكون عند غروب الشمس آخر يوم من رمضان، إما بإكمال ثلاثين، وإما برؤية الهلال، فإذا غابت الشمس آخر يوم من رمضان سن التكبير المطلق من الغروب إلى أن تفرغ الخطبة، لكن إذا جاءت الصلاة فسيصلي الإنسان ويستمع الخطبة بعد ذلك. ولهذا قال بعض العلماء: من الغروب إلى أن يكبر الإمام للصلاةArtinya: "Menyempurnakan bulan Ramadhan terjadi ketika terbenam Matahari di hari terakhir Ramadhan, apakah dengan menyempurnakan 30 hari atau melihat hilal (di hari ke-29), maka apabila telah terbenam Matahari di hari terakhir Ramadhan, disunnahkan untuk bertakbir secara muthlaq (umum, tidak terkait waktu sholat), mulai dari terbenam Matahari sampai selesai khutbah Idul Fitri, akan tetapi apabila masuk waktu sholat Idul Fitri, hendaklah sholat dan mendengar khutbah setelah sholat, oleh karena itu sebagian ulama berkata, 'Waktu bertakbir mulai dari terbenam Matahari di akhir Ramadhan sampai imam bertakbir untuk sholat Idul Fitri.'" (Asy-Syarhul Mumti', 5/157)Baca juga: Jam Sholat Idul Fitri Beserta Niat, Tata Cara, Hukum, Bacaan dan SunnahnyaDemikian pembahasan lengkap mengenai lafal takbir Idul Fitri yang bisa detikers amalkan. Wallahu a'lam bish-shawab.