Melantunkan takbir merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan bagi kaum muslim untuk dilakukan selama Idul Fitri. Biasanya takbiran Idul Fitri dilakukan mulai malam sampai pagi hari menjelang sholat berlangsung. Berikut lirik takbiran Idul Fitri lengkap sebagai panduan bagi setiap muslim.Sebagai sebuah amalan sunnah, terdapat anjuran melantunkan takbir saat Idul Fitri berlangsung. Menurut buku 'Panduan Lengkap Puasa Ramadhan Menurut al-Qur'an dan Sunnah' karya Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi dan Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Lukman, dijelaskan bahwa anjuran melantunkan takbir Idul Fitri telah diterangkan di dalam sebuah riwayat hadits. Sebagaimana diriwayatkan bahwa:كَانَ يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ، فَيُكَبِّرُ حَتَّى يَأْتِيَ الْمُصَلَّى، وَحَتَّى يَقْضِيَ الصَّلَاةَ، فَإِذَا قَضَى الصَّلَاةَ قَطَعَ التَّكْبِيرَArtinya: "Nabi SAW apabila pada Hari Raya Idul Fitri, beliau bertakbir hingga sampai di lapangan dan melaksanakan sholat. Apabila selesai sholat, maka beliau memutuskan takbirnya."Oleh karena itu, di momen Idul Fitri ada begitu banyak kaum muslim yang senantiasa melantunkan takbir. Baik itu selama malam takbiran berlangsung maupun sebelum sholat Idul Fitri dikerjakan.Lantas, bagaimana lirik takbiran Idul Fitri yang bisa dijadikan sebagai acuan bagi setiap muslim? Temukan penjelasannya berikut ini.Baca juga: Asal-usul Ucapan Minal Aidin Wal Faizin saat Lebaran Beserta MaknanyaKapan Takbiran Idul Fitri Dilakukan?Dikutip dari buku 'Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan: Panduan Lengkap Menyambut Bulan Ramadhan dari Sebelum Ramadhan Sampai Setelahnya' karya Abu Maryam Kautsar Amru, bahwa waktu takbiran pada Idul Fitri dan Idul Adha memiliki perbedaan yang begitu besar. Biasanya takbiran Idul Adha sudah dimulai sejak beberapa hari sebelumnya dan akan tetap dilakukan setelahnya.Namun demikian, hal tersebut berbeda dengan lantunan takbiran Idul Fitri. Waktu takbiran Idul Fitri hanya berlangsung pada malam hari di hari terakhir berpuasa di bulan Ramadhan dan akan berakhir setelah sholat Id dikerjakan.Kemudian takbiran Idul Fitri biasanya dilakukan untuk menunjukkan syiar kegembiraan menyambut hari kemenangan tersebut. Oleh karena itu, tidak ada larangan untuk melantunkan takbiran, baik itu di masjid maupun sepanjang perjalanan menuju tempat sholat Id.Lebih lanjut Hasan Ayyub dalam bukunya 'Fikih Ibadah: Panduan Lengkap Beribadah Sesuai Sunnah Rasul' menjelaskan takbir Idul Fitri hukumnya adalah sunnah. Ada sebagian kalangan meyakini takbir Idul Fitri dimulai sejak berangkat menuju sholat hingga imam memulai sholat Idul Fitri.Akan tetapi, tidak sedikit pula yang berpendapat bahwa takbir Idul Fitri sudah bisa dimulai di malam Id atau setelah melihat hilal bulan Syawal. Takbir bisa dilakukan sendiri-sendiri atau berjamaah yang pengucapannya dilakukan dengan suara lantang.Merujuk dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa takbiran Idul Fitri bisa dilakukan pada malam hari sebelum Idul Fitri berlangsung dan berakhir setelah sholat Id dilakukan.Lirik Takbiran Idul Fitri LengkapMerujuk dari laman NU, dijelaskan bahwa setidaknya ada tiga versi bacaan takbiran Idul Fitri yang dapat dilantunkan oleh kaum muslim. Ketiga takbir tersebut terdiri dari bacaan versi pendek maupun panjang. Adapun bacaan takbiran Idul Fitri pendek hanya berisikan lafal takbir yang dibaca sebanyak tiga kali.Takbir tersebut salah satunya didasarkan pada pandangan dari Imam An-Nawawi melalui Kitab Al-Majumu. Adapun bacaan yang dimaksud adalah sebagai berikut.Arab: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُLatin: Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar.Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar."Kemudian ada bacaan takbir Idul Fitri versi panjang yang terdiri dari lafal takbir sebanyak tiga kali yang ditambahkan dengan dzikir Rasulullah SAW di Bukit Safa. Bacaan takbir ini didasarkan salah satunya pada riwayat hadits Imam Muslim. Berikut bacaannya secara lengkap.Arab: اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُLatin: Allahu akbar kabira, walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila, la ilaha illallahu wa la na'budu illa iyyahu mukhlishina lahud dana wa law karihal kafirun, la ilaha illallahu wahdah, shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdah, wa hazamal ahzaba wahdah, la ilaha illallahu wallahu akbar.Artinya: "Allah Maha Besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha Suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada Tuhan selain Allah yang Esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada Tuhan selain Allah. Allah Maha Besar."Selanjutnya, lirik takbiran Idul Fitri lainnya ada juga versi pendek dengan lafal tiga kali takbir yang dilengkapi dengan tambahan bacaan dzikir.Arab: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُLatin: Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. La ilaha illallahu wallahu akbar. Allahu akbar wa lillahil hamdu.Artinya: "Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya."Lebih lanjut dikutip dari buku 'Panduan Lengkap Shalat Sunah Rekomendasi Rasulullah' karya Zezen Zainal Alim, terdapat bacaan takbiran Idul Fitri versi panjang yang dilengkapi dengan artinya. Berikut bacaan takbir yang dimaksud.Arab: اللهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرْ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ اللَّهُ أَكْبَرْ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ لا إله إلا اللهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُLatin: "Allahu akbar allahu akbar allahu akbar. Laa ilaaha illallaahu wallahu akbar. Allahu akbar walillaahilhamdu. Allahu akbar kabiira, walhamdulillahi katsiira, wasubhaanallahi bukrataw wa asiila. Laa ilaaha illallaahu waa laa na'budu illaa iyyaahu mukhlishiina wahuddiin, walau karihal kaafiruun. Laa ilaaha illallahu wahdah, shadaqa wa'dahu wa nashara 'abdahu wa a'azza jundahu wa hazamal ahzaaba wahdah. Laa ilaaha illallaahu wallahu akbar, allahu akbar walillahil hamdu."Artinya: "Allah Maha Besar, tiada tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, dan segala puji bagi Allah. Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji bagi Allah, Maha Suci Allah pada pagi dan sore. Tidak ada tuhan melainkan Allah dan kami tidak akan menyembah selain kepada-Nya, dengan ikhlas menurut agama-Nya walaupun orang-orang kafir membenci. Tidak ada tuhan selain Allah, Tuhan Yang satu, janji-Nya benar, menolong hamba-Nya, menolong tentara-Nya, dan mengalahkan musuh- Nya dengan sendirian. Tidak ada tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, dan segala puji bagi Allah."Keutamaan Takbiran Idul FitriLantas, apa sajakah keutamaan membaca takbiran Idul Fitri? Terkait dengan hal ini terdapat dalil Al-Quran yang dapat dijadikan sebagai petunjuk untuk memahami keutamaannya. Dijelaskan dalam buku 'Fiqih Sunnah 2' oleh Sayyid Sabiq, bahwa perintah membaca takbir Idul Fitri telah disampaikan dalam firman Allah SWT melalui Al-Quran.Tepatnya di dalam Surat Al-Baqarah ayat 185 yang memerintahkan setiap hamba untuk mengagungkan-Nya. Sebagaimana Allah SWT berfirman di dalam surat tersebut:شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ١٨٥Syahru ramadlânalladzî unzila fîhil-qur'ânu hudal lin-nâsi wa bayyinâtim minal-hudâ wal-furqân, fa man syahida mingkumusy-syahra falyashum-h, wa mang kâna marîdlan au 'alâ safarin fa 'iddatum min ayyâmin ukhar, yurîdullâhu bikumul-yusra wa lâ yurîdu bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullâha 'alâ mâ hadâkum wa la'allakum tasykurûn.Artinya: "Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur."Sementara itu, terdapat keutamaan melantunkan takbir Idul Fitri yang didasarkan pada sebuah riwayat hadits. Abdurrahman Adiib dalam buku 'Panduan Salat Doa & Zikir' menjelaskan di dalam riwayat hadits diterangkan bahwa:"Kami diperintahkan untuk keluar pada hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), hingga kami mengeluarkan (dari rumah) pada gadis dari tempat pingitan, mengeluarkan wanita-wanita yang sedang hadis, yang tempat mereka di belakang orang-orang. Lalu, kami bertakbir bersama takbir kaum mereka (kaum muslim) dan berdoa dengan doa mereka, mengharap berkah dan kesucian hari itu," (HR. Bukhari dan Muslim).Baca juga: Sholat Idul Fitri Sendiri di Rumah Boleh atau Tidak? Simak Penjelasan HukumnyaDemikian tadi penjelasan mengenai lirik takbiran Idul Fitri lengkap dengan perkiraan malam penyelenggaraan dan juga keutamaannya. Semoga membantu.