Mantan CEO Intel Tak Terkesan TSMC Investasi di AS, Kenapa?

Mantan CEO Intel Tak Terkesan TSMC Investasi di AS, Kenapa?

fyk2025/03/31 22:00:55 WIB
Foto: Dok. TSMC

Rencana TSMC berinvestasi USD 165 miliar untuk membuat kapasitas produksi di Amerika Serikat dan fasilitas R&D tentu akan meningkatkan pangsa pasar produksi semikonduktor AS. Namun, hal itu tidak menjamin AS akan kembali memimpin dalam teknologi proses chip.Demikian dikatakan Pat Gelsinger, mantan CEO Intel. Menurutnya, riset dan pengembangan penting TSMC tetap berada di negara asalnya, Taiwan."Jika Anda tak punya R&D di AS, Anda takkan memiliki kepemimpinan semikonduktor di AS. Semua pekerjaan R&D TSMC berada di Taiwan dan mereka belum membuat pengumuman apa pun untuk memindahkan (ke AS)," katanya ke Financial Times.Baca juga: Raksasa Chip Taiwan Dituding Tunduk Pada Trump, Warga CemasGelsinger berpendapat manufaktur saja tak cukup untuk mendapat kembali kepemimpinan teknologi, meski tidak diragukan akan meningkatkan rantai pasokan semikonduktor di Amerika. AS tidak dapat memimpin di bidang ini tanpa merancang teknologi pembuatan generasi chip berikutnya di dalam negeri.Berdasarkan rencana saat ini, TSMC berencana membangun enam modul Fab 21 untuk memproses chip dengan berbagai teknologi fabrikasi, dua fasilitas pengemasan canggih, dan pusat R&D di AS. Perusahaan berharap menempatkan semuanya di lokasi Fab 21 di dekat Phoenix, Arizona.Walau pusat R&D TSMC direncanakan dibangun di AS, fokusnya masih belum jelas. TSMC mengembangkan proses fabrikasinya di Taiwan selama beberapa dekade, meski banyak teknisinya berasal dari AS. Karena teknologi manufaktur makin kompleks, TSMC dapat memindahkan sebagian operasi R&D-nya dari fasilitas Taiwan ke fasilitas AS.Namun demikian, TSMC dilaporkan mengisyaratkan bahwa pengembangan di AS hanya akan fokus pada penyempurnaan proses pembuatan chip yang sudah ada.Gelsinger mengakui bahwa ancaman tarif oleh Presiden Donald Trump membantu industri semikonduktor AS karena mendorong pembuat chip asing seperti TSMC untuk membangun fasilitas tambahan di AS. Namun, ia menyatakan hal ini tidak cukup tanpa operasi R&D yang lebih mendalam di AS.Baca juga: Raksasa Chip Taiwan Guyur Rp 1.600 Triliun ke AS, Trump Bahagia

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya