Puasa Syawal Bisa Mulai Kapan? Simak Jadwal dan Keutamaannya

Puasa Syawal Bisa Mulai Kapan? Simak Jadwal dan Keutamaannya

tya2025/04/01 11:33:47 WIB
Ilustrasi Puasa Syawal (Foto: Getty Images/sarath maroli)

Umat muslim kini sudah memasuki bulan Syawal 1446 H dimana dimulai pada Senin (31/3/2025) dimana dirayakan sebagai Idul Fitri. Bulan Syawal merupakan bulan kesepuluh dalam kalender Hijriah yang langsung menyusul setelah bulan Ramadhan.Dalam bulan ini, ada amalan yang dianjurkan untuk dijalankan umat Islam yakni ibadah puasa sunah yang dikenal sebagai puasa Syawal. Ibadah ini memiliki keutamaan luar biasa karena siapa pun yang mengamalkannya akan mendapatkan pahala seperti berpuasa sepanjang tahun.Namun, karena tanggal 1 Syawal bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri, umat Islam dilarang untuk berpuasa pada hari tersebut. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagi banyak orang mengenai kapan waktu yang tepat untuk memulai puasa Syawal setelah Idul Fitri. Ada beberapa pendapat ulama terkait hal ini. Berikut penjelasannya.Kapan Boleh Memulai Puasa Syawal?Para ulama memiliki perbedaan pandangan mengenai kapan puasa Syawal boleh dimulai setelah Hari Raya Idul Fitri. Ada yang membolehkan mulai dari tanggal 2 Syawal, sementara sebagian lainnya lebih menganjurkan untuk melakukannya di pertengahan bulan Syawal. Berikut rincian pendapat mereka:1. Puasa Syawal Boleh Dimulai Sejak 2 SyawalSebagian besar ulama berpendapat bahwa puasa Syawal dapat dimulai pada tanggal 2 Syawal, tepat sehari setelah perayaan Idul Fitri. Pendapat ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan dari Imran bin Husain, di mana Rasulullah SAW bersabda:"Jika kamu sudah selesai berhari raya, berpuasalah." (HR Ahmad, no. 19852)Ibnu Rajab juga menjelaskan dalam kitab Lathaiful Ma'arif bahwa mayoritas ulama tidak menganggap makruh atau terlarang untuk berpuasa pada tanggal 2 Syawal. Oleh karena itu, siapa pun yang ingin segera melaksanakan puasa sunnah ini diperbolehkan untuk memulainya setelah Idul Fitri.2. Puasa Syawal Tidak Dianjurkan Tepat Setelah LebaranSebagian ulama, termasuk Ma'mar dan Abdurrazaq, serta riwayat dari Atha', berpendapat bahwa puasa Syawal sebaiknya tidak langsung dilakukan setelah Idul Fitri. Alasannya adalah karena hari-hari setelah Idul Fitri masih dalam suasana perayaan dan merupakan hari makan serta minum bagi umat Islam.Pendapat ini lebih menekankan agar puasa Syawal dilakukan setelah beberapa hari berlalu, bahkan lebih baik jika dikerjakan di pertengahan bulan. Namun, Ibnu Rajab dalam Lathaiful Ma'arif menyatakan bahwa pendapat ini tergolong lemah.Jumlah dan Ketentuan Puasa SyawalPuasa Syawal dilakukan selama enam hari di bulan Syawal, sesuai dengan hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Daud, dan At-Tirmidzi:"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian melanjutkannya dengan enam hari di bulan Syawal maka ia seakan berpuasa sepanjang tahun." (HR. Muslim, Abu Daud, dan At-Tirmidzi)Namun, terdapat beberapa perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai bagaimana cara terbaik melaksanakan puasa Syawal ini. Berikut adalah beberapa ketentuan yang dapat menjadi panduan:1. Puasa Syawal Secara Berturut-turutSebagian ulama, seperti Imam Asy-Syafi'i dan Ibnu Mubarak, berpendapat bahwa puasa enam hari di bulan Syawal lebih baik dikerjakan secara berturut-turut, dimulai dari tanggal 2 Syawal setelah Hari Raya Idul Fitri. Pendapat ini didasarkan pada hadis Abu Hurairah yang menyebutkan:"Barang siapa berpuasa enam hari setelah Idul Fitri secara berturut-turut, maka seakan-akan telah berpuasa selama setahun penuh." (HR. Ath-Thabarani)Pendapat ini dianut oleh banyak umat Islam karena dianggap lebih mudah untuk dilakukan tanpa ada jeda panjang.2. Puasa Syawal Tidak Harus Berturut-turutSebagian ulama lainnya berpandangan bahwa puasa Syawal tidak harus dilakukan secara berurutan. Artinya, seseorang boleh memilih hari-hari tertentu sepanjang bulan Syawal untuk melaksanakannya, asalkan jumlahnya tetap enam hari.Pendapat ini memberikan fleksibilitas bagi mereka yang memiliki kesibukan atau kondisi tertentu yang menghalangi untuk berpuasa enam hari berturut-turut. Yang terpenting adalah tetap menyempurnakan jumlah puasa enam hari agar memperoleh keutamaannya.3. Puasa Syawal di Tengah BulanSebagian ulama lainnya juga menyebutkan bahwa puasa Syawal dapat dilakukan pada pertengahan bulan, yaitu dengan menggabungkannya dengan puasa Ayyamul Bidh (puasa pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah). Jika mengikuti pendapat ini, seseorang bisa menjalankan puasa Syawal pada tanggal 10, 11, 12, 16, 17, dan 18 Syawal 1446 H/2025 M.Keutamaan Puasa SyawalPuasa Syawal adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan setelah bulan Ramadan. Keistimewaannya disebutkan dalam berbagai hadis shahih, di mana menjalankan puasa ini selama enam hari setelah Ramadan memberikan pahala sebanding dengan puasa sepanjang tahun.Terdapat beberapa hadis shahih yang mendukung keutamaan puasa Syawal. Salah satunya adalah riwayat dari Ayyub al-Anshari RA, di mana Nabi Muhammad SAW bersabda:"Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun." (HR. Muslim)Selain itu, dalam hadis lain dari Tsauban RA, Nabi SAW juga bersabda:"Siapa yang berpuasa satu bulan Ramadan, ditambah enam hari (Syawal) setelah Idul Fitri, maka ia mendapat pahala puasa seperti satu tahun penuh. Dan siapa yang mengerjakan satu kebaikan, baginya sepuluh kali lipat pahala." (HR. Ibnu Majah)Mengapa Puasa Syawal Disebut Setara dengan Puasa Setahun?Keutamaan puasa Syawal yang setara dengan puasa setahun penuh dijelaskan dalam kitab Fiqh as-Sunnah karya Sayyid Sabiq. Dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa Allah SWT memberikan kelipatan pahala bagi setiap amal kebaikan, yaitu satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat.Puasa Ramadan selama 30 hari dikalikan 10, hasilnya sama dengan pahala berpuasa selama 300 hari (10 bulan).Puasa enam hari di bulan Syawal dikalikan 10, sehingga bernilai sama dengan puasa 60 hari (2 bulan).Jika dijumlahkan, maka pahala yang diperoleh setara dengan puasa selama 360 hari atau satu tahun penuh.Konsep ini menunjukkan betapa besar keutamaan puasa Syawal dalam melengkapi pahala Ramadan.Keistimewaan Puasa SyawalSelain mendapat pahala seperti puasa setahun penuh, puasa Syawal juga memiliki manfaat lain, antara lain:Menyempurnakan Ibadah RamadanPuasa Syawal menjadi pelengkap bagi puasa Ramadan, seperti halnya shalat sunnah rawatib yang menyempurnakan shalat wajib.Membantu Menjaga Konsistensi IbadahPuasa Syawal membantu seseorang mempertahankan kebiasaan baik setelah Ramadan, sehingga ibadah tetap terjaga.Mendapatkan Keberkahan Bulan SyawalBulan Syawal adalah bulan peningkatan amal ibadah, dan puasa sunnah di dalamnya menjadi salah satu cara untuk meraih keberkahan.Niat Puasa SyawalSebelum menjalankan puasa Syawal, umat Muslim perlu mengetahui bacaan niatnya terlebih dahulu. Berikut adalah niat puasa Syawal yang diambil dari buku Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa karya Nur Solikin:Bacaan Niat Puasa Syawal:نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ سُنَةً لِلَّهِ تَعَالَىArab Latin: Nawaitu shauma ghadin an sittatin min syawwalin lillaahi ta'aalaa.Artinya: "Aku berniat berpuasa sunnah enam hari di bulan Syawal karena Allah Ta'ala."Puasa Syawal termasuk ibadah sunnah yang dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah mendapatkan pahala seperti puasa selama setahun penuh. Untuk memperoleh manfaatnya secara maksimal, penting untuk memahami ketentuan dan waktu pelaksanaannya.Bagi yang ingin memperoleh manfaat maksimal, bisa memilih untuk langsung melaksanakannya setelah Idul Fitri. Sementara itu, bagi yang memiliki kendala, bisa membaginya dalam beberapa hari sepanjang bulan Syawal. Yang terpenting adalah tetap menyelesaikan enam hari puasa sebelum bulan Syawal berakhir.Semoga membantu!

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya