Jumat Agung adalah salah satu rangkaian penting sebelum perayaan Paskah. Bagi umat kristiani, Jumat Agung merupakan momen yang penuh makna mendalam.Dikutip dari laman Christianity.com, Jumat Agung memperingati peristiwa wafatnya Yesus Kristus. Pada hari ini, umat mengenang saat Yesus rela mati di kayu salib sebagai pengorbanan tertinggi untuk dosa-dosa manusia.Lantas, kapan Jumat Agung 2025? Untuk mengetahuinya, berikut ulasan lengkap mengenai tanggal, sejarah, hingga rangkaian ibadahnya.Baca juga: Aturan Puasa Katolik di Masa Prapaskah Lengkap dengan PantangnyaSimak, yuk!Kapan Jumat Agung 2025?Berdasarkan Kalender Gereja Katolik 2025, Jumat Agung diperingati pada tanggal 18 April 2025. Selain Jumat Agung, juga terdapat Minggu Palma, Kamis Putih, dan Sabtu Suci yang termasuk dalam pekan suci sebelum Paskah.Berikut rincian tanggal perayaannya:Minggu, 13 April 2025: Minggu PalmaKamis, 17 April 2025: Kamis PutihJumat, 18 April 2025: Jumat AgungSabtu, 19 April 2025: Sabtu SuciMinggu, 20 April 2025: Paskah (Hari Kebangkitan Yesus Kristus)Baca juga: Aturan Pantang dan Puasa pada Jumat Agung, serta Maknanya bagi Umat KatolikMengapa Disebut Jumat Agung?Mengutip laman Christianity.com, Jumat Agung merupakan momen untuk memperingati hari kematian Yesus Kristus. Namun, mungkin terdengar aneh saat menyebutnya dengan "Jumat Agung" bukannya "Jumat Buruk" atau sejenisnya.Menurut Justin Holcomb, seorang pastor episkopal, beberapa tradisi Kristen memang menggunakan istilah yang lebih menekankan kesedihan. Contohnya, dalam bahasa Jerman, hari ini disebut Karfreitag, yang berarti "Jumat yang Berduka".
Sementara dalam bahasa Inggris, banyak yang percaya bahwa istilah Good Friday berasal dari frasa lama God's Friday atau Jumat Tuhan. Meski merupakan hari penuh penderitaan bagi Yesus, Jumat Agung tetap dianggap sebagai nama yang tepat.Sebab tanpa pengorbanan Yesus di kayu salib, tidak akan ada kemenangan Paskah. Apa yang tampak sebagai kemenangan kejahatan justru menjadi bagian dari rencana Tuhan untuk membebaskan manusia dari dosa.Sebagaimana ayat Alkitab dalam Roma 3: 25-26, firman Allah berbunyi:"Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. Maksud-Nya adalah untuk menunjukkan keadilanNya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus." (Roma 3: 25-26)Baca juga: Apa Itu Rabu Abu? Ini Penjelasan dan Artinya bagi Umat KatolikRangkaian Ibadah saat Jumat AgungMelansir laman National Catholic Register, ibadah Jumat Agung bukanlah perayaan Ekaristi, melainkan upacara penghormatan terhadap kesengsaraan dan wafatnya Tuhan Yesus.Oleh karena itu, tidak ada konsekrasi Ekaristi Kudus yang dilakukan di dalamnya. Hal tersebut lantaran hosti yang digunakan telah dikonsekrasi dan disimpan pada malamnya, yaitu saat Kamis Putih.Sementara rangkaian ibadahnya, terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Liturgi Sabda, Penghormatan terhadap Salib, dan Ritus Komuni. Berikut penjelasan lengkapnya:Liturgi SabdaLiturgi Sabda pada Jumat Agung terdiri dari tiga bacaan yang menyoroti pengorbanan Yesus, yaitu nubuat Yesaya tentang hamba yang menderita, surat kepada Ibrani yang menegaskan peran Yesus sebagai imam dan korban, serta kisah sengsara menurut Yohanes. Setelah bacaan ini, disampaikan homili.Keunikan Jumat Agung terletak pada doa umat beriman, yang berbeda dari hari Minggu karena memiliki struktur tetap dan mencakup sepuluh intensi doa. Doa-doa ini diawali dengan permohonan bagi gereja dan secara bertahap meluas ke seluruh umat manusia.Urutannya dimulai dari gereja, paus, klerus, dan umat beriman, lalu berlanjut ke mereka yang sedang mempersiapkan pembaptisan, serta doa untuk persatuan umat kristiani. Doa kemudian meluas kepada seluruh umat manusia: dimulai dengan umat Yahudi sebagai pemegang perjanjian pertama, lalu kepada mereka yang percaya kepada Tuhan tanpa mengenal Kristus, dan akhirnya bagi mereka yang tidak percaya kepada Tuhan.Setelah itu, doa dipanjatkan bagi otoritas sipil serta semua orang yang membutuhkan. Setelah doa umat beriman selesai, maka berakhir pula Liturgi Sabda pada Jumat Agung.Baca juga: Doa Kerahiman Ilahi Jam 3 Sore untuk Merenungi Detik-detik Wafatnya YesusPenghormatan terhadap SalibSalah satu elemen khas dalam liturgi Jumat Agung adalah ritus penghormatan salib. Salib menjadi simbol utama ketaatan dan pengorbanan Kristus, sehingga memiliki peran sentral dalam perayaan ini.Tradisi ini diyakini telah ada sejak abad keempat di Yerusalem. Dalam prosesi, seorang pendeta membawa salib kayu yang awalnya tertutup, lalu secara bertahap membukanya saat berjalan menuju altar.Setelah tiba, salib ditempatkan di tempat kehormatan, di mana para selebran dan umat beriman diberikan kesempatan untuk menghormatinya, biasanya dengan mencium salib. Karena hanya ada satu Tuhan dan satu Juruselamat, penghormatan salib ini dilakukan dengan penuh kekhusyukan dan tidak tergesa-gesa.Baca juga: 20+ Lagu Rohani Katolik yang Meneduhkan Hati Lengkap dengan LiriknyaRitus KomuniSetelah penghormatan salib, umat menerima Komuni. Namun, karena kebaktian Jumat Agung bukanlah misa, maka tidak ada persembahan, doa syukur agung, atau konsekrasi.Komuni diberikan dari hosti yang telah dikonsekrasi pada hari sebelumnya (Kamis Putih). Ritus Komuni dimulai dengan persiapan altar dan membawa sakramen Mahakudus ke altar secara khidmat.Imam memimpin doa, termasuk Doa Bapa Kami, tetapi tanpa ritus damai, lalu Komuni dibagikan seperti biasa. Setelah semua menerima Komuni, Sakramen Mahakudus disimpan kembali, dan ritus ini diakhiri dengan Doa Pasca-Komuni.Demikianlah ulasan mengenai Jumat Agung 2025. Selamat beribadah, detikers!