Seorang pria asal Amerika Serikat harus berurusan dengan hukum setelah nekat mengunjungi Suku Sentinel, komunitas paling terisolasi di dunia yang tinggal di Pulau Sentinel Utara, Samudra Hindia. Tindakannya menuai kecaman dari para ahli, yang menyebut langkahnya "ceroboh dan bodoh".Mykhailo Viktorovych Polyakov (24) dilaporkan tiba di pantai timur laut Pulau Sentinel Utara pada pukul 10 pagi, 29 Maret lalu. Menurut laporan The New Indian Express, ia mendapat teguran dari Departemen Investigasi Kriminal India atas aksinya yang melanggar aturan ketat mengenai larangan memasuki wilayah tersebut.Dikutip detikINET dari IFLScience, Polyakov melakukan perjalanan sejauh 38 kilometer melintasi lautan menggunakan perahu kecil dari wilayah Kurma Dera di Pulau Andaman Selatan. Ia berangkat pada pukul 1 dini hari, dengan membawa kelapa dan sekaleng minuman cola sebagai 'persembahan' untuk suku tersebut.Citra satelit Pulau Sentinel Utara di Kepulauan Andaman dan Nicobar pada tanggal 11 April 2024. Pulau ini merupakan kawasan lindung di India, tempat tinggal Suku Sentinel yang terisolasi. Foto: CNNSetibanya di dekat pantai, Polyakov menghabiskan sekitar satu jam di atas perahunya sambil membunyikan peluit untuk menarik perhatian penduduk setempat. Namun, usahanya tidak membuahkan hasil karena tidak ada interaksi dari Suku Sentinel.Ia kemudian turun sebentar ke pantai selama kurang dari lima menit. Di sana, ia meninggalkan kelapa dan cola, mengumpulkan sampel pasir, dan merekam video sebelum kembali ke perahunya.Perlu diketahui, pemerintah India telah menetapkan larangan keras terhadap akses ke Pulau Sentinel Utara guna menjaga keberadaan Suku Sentinel. Suku ini merupakan komunitas pemburu-pengumpul yang hidup secara nomaden dan telah menghuni pulau tersebut selama ribuan tahun. Mereka memilih isolasi total dari dunia luar dan diketahui menolak segala bentuk kontak dengan masyarakat modern.Artikel ini telah tayang di detikINET