Publik Kota Cimahi boleh berbangga. Pasalnya, ada keterlibatan pemuda-pemuda hebat di balik terciptanya film animasi Jumbo yang sedang menyihir pecinta film tanah air.Film yang sampai berita ini diturunkan sudah ditonton sekitar 1,5 juta orang itu menjadi antitesis dari film-film horor dan aksi yang menghiasi layar lebar namun bukan sebagai pangsa pasar anak di bawah umur.Baca juga: Ada di Cimahi di Balik Film Animasi JumboFilm animasi itu sepenuhnya hasil karya anak bangsa. Mulai dari sutradara asal Padang, produser asal Kalimantan, music and scoring composer asal Bali, hingga proses reka citra atau rendering oleh studio animasi asal Kota Cimahi.Kisah keterlibatan animator Cimahi di balik penggarapan film animasi Jumbo berawal saat CEO Ayena Studio dan Meta Digi, Robby UL Pratama mendengar kabar soal rumah produksi Visinema yang akan membuat film animasi."Jadi awalnya dapat informasi Visinema mau bikin film animasi itu di tahun 2020. Kemudian Ayena Studio baru follow up di tahun 2021," kata Robby UL saat dikonfirmasi, Rabu (9/4/2025).Persaingan tak terelakkan, sebab Ayena Studio perlu membuktikan kepantasan jika ingin terlibat dalam proyek besar tersebut. Tahapan demi tahapan dilalui sampai akhirnya Ayena Studio masuk dalam jajaran tim produksi Jumbo.Sedikit membahas soal Ayena Studio dan Meta Digi, merupakan dua perusahaan yang bergerak di koridor yang berbeda namun tetap satu jalur. Ayena Studio fokus dalam pembuatan film animasi dan video, sementara Meta Digi cenderung fokus pada sisi art dan teknologi. Namun dalam produksi film animasi, keduanya tak mungkin bisa dipisahkan."Jadi ada proses seleksi, karena Visinema kan ingin lihat kualitas kita apakah sesuai atau enggak. Soalnya film Jumbo ini dituntut kualitasnya baik, dari visual maupun gerakan. Ya setelah melalui berbagai tes, kita lolos, lalu mulai produksi," kata Robby.Waktu demi waktu terus berlalu. Kendati sudah pernah menelurkan karya yang tak bisa dipandang sebelah mata seperti serial animasi Super Neli yang tayang di Indosiar, namun film animasi Jumbo dianggap ada di level yang berbeda.Secara keseluruhan, Ayena Studio dan Meta Digi kebagian menggarap animasi di Film Jumbo selama 10 menit. Kemudian proses rendering atau reka citra yang sepenuhnya dikerjakan di Kota Cimahi oleh animator lokal."Lama waktu pengerjaan ya sekitar 2 tahun. Untuk trial error itu 6 bulan. Kemudian jalan, 1,5 tahun proses output ya. Kita kerja tim, uniknya itu kita bekerja dengan banyak orang yang enggak di satu tempat. Jadi dari 420 animator itu di tempat lain, ada yang Jogja, Malang, Cimahi, tapi servernya dikelola di Cimahi, di Meta Digi," ujar Robby.Baca juga: Daftar Lengkap Pengisi Suara dan Original Soundtrack Film JumboRobby mengatakan keterlibatan Cimahi di balik penggarapan film animasi tanah air terlaris ini menjadi momentum untuk menegaskan kredibilitas dan kapabilitas animator lokal, khususnya Kota Cimahi."Apalagi di pusat Kota Cimahi ini kan memang sudah dicanangkan sebagai kota kreatif. Ini juga jadi momentum untuk mengenalkan animator lokal enggak kalah saing dengan animator luar," kata Robby.