Residen PPDS Itu Apa? Ini Tahapan Pendidikan Dokter hingga Tugasnya

Residen PPDS Itu Apa? Ini Tahapan Pendidikan Dokter hingga Tugasnya

sto2025/04/10 16:28:07 WIB
Ilustrasi dokter. (Foto: Getty Images/SDI Productions)

Istilah PPDS tidak terlepas dari proses yang harus dilakukan oleh seorang sarjana lulusan kedokteran agar mendapatkan gelar sebagai dokter spesialis. Lantas, apa itu dokter residen PPDS?Untuk diketahui, dalam meraih gelar sebagai dokter spesialis bukanlah perkara yang mudah. Hal ini dikarenakan seseorang yang telah mendapatkan gelar sebagai sarjana kedokteran harus kembali mengambil pendidikan lagi agar meraih spesialisasi.Para lulusan kedokteran masih perlu menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis atau yang lebih dikenal sebagai PPDS. Inilah yang membuat mereka harus melalui tahapan menjadi dokter residen yang melakukan praktik di sejumlah rumah sakit.Oleh karena itu, tidak sedikit masyarakat awam yang justru dibuat penasaran dengan keberadaan para dokter residen ini. Terlebih karena status mereka yang sudah menjadi dokter, tetapi masih harus menjalani pendidikan tambahan.Nah, bagi detikers yang turut dibuat penasaran dengan dokter residen PPDS, artikel ini akan merangkum informasinya. Simak baik-baik penjelasannya berikut ini, ya.Baca juga: Jalan Kaki 30 Menit Membakar Berapa Kalori? Segini Jumlah dan JaraknyaPengertian Residen PPDSMengutip dari jurnal 'Analisis Tingkat Stres Dokter Residen Program Pendidikan Dokter Spesialis Ginekologi Universitas Andalas Tahun 2020' oleh Fuad Fajri Ari, disampaikan bahwa Program Pendidikan Dokter Spesialis atau yang juga disebut sebagai PPDS adalah salah satu pendidikan akademik yang dijalani oleh para dokter umum. Mereka harus melakukannya agar mendapatkan gelar sebagai dokter spesialis.Dokter umum yang tengah menjalani pendidikan PPDS juga sering disebut sebagai dokter residen. Mereka dikenal sebagai sosok yang berada di garis terdepan dalam memberikan layanan kesehatan.Lebih lanjut dijelaskan dalam buku 'Kuliah Jurusan Apa? Kedokteran' karya Wulan Mulya Pratiwi dan Welly Elvandari, bahwa PPDS merupakan sebuah program pendidikan yang bertujuan untuk melatih dokter umum agar dapat menjadi dokter spesialis di bidang tertentu. Inilah yang membuat PPDS juga dikenal sebagai pendidikan profesi dokter pascasarjana.Meskipun begitu, ternyata PPDS ini belum tersedia di seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Sebaliknya, PPDS baru dilakukan di beberapa fakultas kedokteran PTN yang terjalin kerja sama dengan rumah sakit pendidikan.Adapun istilah dokter residen disematkan pada dokter umum yang tengah menjalankan pendidikan PPDS. Inilah yang membuat dokter residen dapat dijumpai di sejumlah rumah sakit maupun pusat layanan kesehatan lainnya.Tugas Residen PPDSLantas, apa sajakah tugas dari dokter residen yang tengah menjalani PPDS? Dijelaskan dalam buku 'Begini Mencetak Dokter Profesional' karya Djoko Santoso, bahwa dokter residen memiliki tugas dan tanggung jawab dalam terlibat secara langsung dalam memberikan pelayanan kesehatan. Terutama yang berfokus melayani pasien.Tidak hanya itu saja, dokter residen juga dilatih agar dapat menjalin kerja sama dengan satu tim dengan satu tujuan, yaitu memberikan pelayanan terbaik bagi pasien. Meskipun begitu, ada tugas dokter residen lainnya yang harus dipenuhi selama menjalankan PPDS.Salah satunya yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah. Dokter residen juga harus terlibat dalam kegiatan ilmiah, baik itu yang berkaitan dengan praktik kedokterannya maupun kaitannya dengan proses pembelajaran sebagai peserta didik PPDS.Sementara itu, dijelaskan dalam laman Very Well Health, bahwa terdapat tugas khusus yang harus dipenuhi oleh dokter residen. Setidaknya ada tiga fokus tugas yang diberikan kepada dokter residen selama menjalankan praktik di rumah sakit, pusat kesehatan, maupun lembaga kesehatan lainnya. Berikut uraiannya:1. Perawatan PasienTugas dokter residen pertama yaitu memberikan perawatan kepada pasien. Mereka bisa memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien, tetapi masih berada di bawah pengawasan dan juga bimbingan dari dokter lain yang bertugas.2. Koordinasi Anggota TimTidak hanya bertugas untuk merawat pasien, dokter residen juga memiliki tanggung jawab melakukan koordinasi dengan anggota tim. Baik itu berkaitan dengan pendampingan, pelatihan, maupun advokasi. Inilah yang membuat dokter residen biasanya dapat melakukan lebih banyak hal yang membawa mereka memperoleh berbagai pengalaman.3. Tugas AdministratifSelain berfokus pada praktik kedokterannya, dokter residen juga diberikan tugas untuk melakukan tugas administratif. Meskipun bukan sebagai tugas utamanya, tetapi hal ini membuat mereka dapat lebih memahami tanggung jawabnya terhadap perawatan yang telah diberikan kepada pasien.Menariknya, dokter residen juga bisa memilih spesialisasi berbeda setelah menyelesaikan PPDS mereka. Masih merujuk dari sumber yang sama, berikut beberapa di antaranya:Praktik keluargaBedah umumKedokteran daruratRadiologi diagnostikPediatriAnestesiologiBerapa Lama Waktu PPDS Berlangsung?Setelah memahami secara lebih dekat pengertian dan tugas dari dokter residen yang tengah menjalani PPDS, waktu pendidikan yang ditempuh tak kalah menarik untuk diketahui. Masih mengacu dari buku yang sama, disampaikan bahwa PPDS memiliki waktu pendidikan yang berbeda-beda tergantung pada gelar dokter spesialis yang ingin didapatkan.Namun demikian, rata-rata lama waktu PPDS berlangsung sekitar 8 semester atau 4 tahun. Meskipun begitu tidak sedikit pula lama pendidikan yang menghabiskan waktu kurang atau lebih dari 8 semester lamanya.Sebagai gambaran, dijelaskan dalam buku tersebut bahwa untuk memiliki gelar dokter spesialis anak dengan gelar SpA, maka dokter residen harus menjalani pendidikan selama 8 semester. Lain halnya bagi mereka yang ingin menjadi dokter spesialis bedah dengan gelar SpB yang harus menempuh 10 semester.Ada juga pendidikan dokter spesialis yang hanya membutuhkan 6 semester. Sebut saja spesialis kedokteran forensik atau spesialis andrologi.Tahapan Pendidikan DokterLantas, bagaimanakah tahapan pendidikan dokter agar dapat meraih julukan sebagai dokter spesialis? Ternyata hal ini memerlukan waktu yang tidak sebentar dan proses yang tergolong panjang.Seperti diungkap dalam buku 'Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan Edisi 4' karya Prof dr M Jusuf Hanafiah, SpOG(K) dan Prof dr Amri Amir, SpF(K), SH, bahwa setidaknya pendidikan dokter dibagi ke dalam tiga tahapan berbeda. Pertama, pendidikan umum yang melibatkan 1 semester awal. Lalu kedua, ada ilmu kedokteran dan klinik yang menghabiskan waktu sekitar 6 semester. Ketiga, yaitu praktik klinik yang memerlukan minimal 3 semester.Selama praktik klinik inilah calon dokter akan terlibat dalam tahapan magang atau internship agar mendapatkan sertifikat praktik mandiri. Tahap ini jugalah yang membuat mereka akan dijuluki sebagai dokter muda atau ko-asisten.Lebih lanjut, Andrew Jeremia, dkk., dalam bukunya 'Transformasi Rumah Sakit Indonesia Menuju Era Masyarakat 5.0' memberikan penjelasan bahwa pendidikan dokter terdiri dari dua tahapan berbeda, yaitu tahapan akademik dan tahapan profesi. Tahapan akademik didapatkan di bangku perkuliahan yang membuat mahasiswa setelah lulus akan mendapatkan gelar sebagai sarjana kedokteran (SKed).Selanjutnya seorang dokter muda perlu melanjutkan pendidikannya ke tahap pendidikan profesi. Tahapan ini dilakukan guna menyandang gelar sebagai dokter. Namun demikian, agar dapat membuka praktik kedokterannya sendiri, dokter yang bersangkutan harus mengikuti uji kompetensi nasional.Bahkan alur pendidikan kedokteran masih bisa berlanjut dengan program pendidikan profesi yang memungkinkan dokter bisa memiliki beragam pilihan karier. Terutama untuk menentukan profesi lanjutan yang disesuaikan dengan minat dan juga potensi masing-masing.Baca juga: Batu Ginjal dan Gagal Ginjal Sama atau Tidak? Ini Gejala serta PenyebabnyaDemikian tadi rangkuman mengenai residen PPDS lengkap dengan tugas, waktu pendidikan berlangsung, hingga tahapan pendidikan dokter hingga mendapatkan gelar spesialis di bidangnya. Semoga informasi tadi dapat menambah wawasan baru bagi detikers, ya.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya