Paus pembunuh atau orca merupakan predator paling ganas di lautan. Tapi siapa sangka mereka mampu menghabisi seekor paus biru berukuran raksasa dengan mudah.Pada Senin (7/4) kemarin, lebih dari 60 ekor paus pembunuh memburu dan menghabisi seekor paus biru kerdil yang panjangnya diperkirakan sekitar 18 meter. Peristiwa ini terjadi di lepas pantai Bremer Canyon di selatan Australia.Paus pembunuh kerdil terdaftar sebagai hewan yang terancam punah. Mamalia laut ini adalah subspesies yang ukurannya lebih kecil dari paus biru, yang merupakan hewan terbesar di Bumi.Baca juga: Tragis, Drone Rekam Saat-saat Terakhir Peselancar Diterkam HiuKejadian tersebut disaksikan oleh sejumlah turis dan ilmuwan yang sedang mengikuti tur menonton paus atau whale watching. Salah satunya adalah pakar biologi kelautan Jennah Tucker.Tucker mengatakan perburuan yang tidak seimbang itu berakhir dalam waktu sekitar 90 menit. Pada satu waktu, hampir 30 paus pembunuh mengerumuni paus biru kerdil tersebut yang bersusah payah melarikan diri.Tucker mengaku melihat badan paus biru kerdil itu sudah dipenuhi bekas gigitan dan noda minyak, yang menandakan hewan itu sudah terluka sebelumnya. Ia merasa sedih melihat seekor paus biru kerdil dikeroyok puluhan predator sekaligus."Kami pasti sebisa mungkin untuk tidak terlibat dan tidak ikut campur, tapi itu adalah hal yang sangat sulit untuk dilihat; itu bisa sangat brutal," kata Tucker kepada ABC, seperti dikutip detikINET, Senin (14/4/2025)."Terutama seekor hewan yang kita tahu sedang berjuang untuk bangkit kembali setelah perburuan paus. Paus biru kerdil (adalah spesies) yang terancam punah," sambungnya.Tucker menjelaskan pemangsaan paus biru hanya diabadikan beberapa kali di seluruh dunia, tetapi empat di antaranya terjadi di Bremer Canyon. Serangan terhadap paus biru sebelumnya juga tidak melibatkan begitu banyak paus pembunuh.Baca juga: Pemain Kayak Dilahap dan Dimuntahkan Paus Terekam KameraDiperkirakan ada sekitar 60 ekor paus pembunuh yang menyerang paus biru malang tersebut. Tucker mengatakan serangan itu melibatkan lima kelompok keluarga berbeda, dan bahkan ada paus pembunuh yang baru berusia satu bulan."Mereka sudah terlibat sejak usia dini -- anak paus ini tidak memiliki gigi tapi terus menempel di sisi induknya," ujar Tucker.