TNI AD soal Diskusi di Semarang: Tak Ada Mahasiswa yang Dipanggil Personil TNI

TNI AD soal Diskusi di Semarang: Tak Ada Mahasiswa yang Dipanggil Personil TNI

dil2025/04/16 19:02:11 WIB
Foto: Kadispenad Brigjen Wahyu Yudhayana (Maulani/detikcom)

TNI AD menegaskan bahwa tidak ada personelnya yang memanggil mahasiswa saat diskusi di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang."Ada beberapa media yang menampilkan bahwa ada mahasiswa yang dipanggil oleh personil TNI tersebut, tidak ada. Jadi tidak ada mahasiswa yang dipanggil oleh personil TNI tersebut," kata Kadispenad Brigjen Wahyu Yudhayana kepada wartawan di Mabesad, Jakarta Pusat, Rabu (16/4/2025), dikutip dari detikNews.Dilansir detikNews, Wahyu membenarkan bahwa saat itu ada salah satu anggota TNI yang berada di dekat kampus UIN Walisongo Semarang. Wahyu menjelaskan, TNI tersebut merupakan anggota Babinsa yang bertugas di Koramil Ngaliyan, Kelurahan Tambakaji, lokasi kampus UIN Walisongo berada di wilayah tersebut."Keberadaannya juga tidak di dalam area atau lokasi yang digunakan untuk melaksanakan diskusi. Tempatnya ada di luar. Itu bisa kita pastikan. Dan juga tidak ada langkah tindakan yang diambil oleh yang bersangkutan untuk menghentikan diskusi atau mungkin memberikan suatu hal bersifat intimidasi, tidak ada," ujar Wahyu.Wahyu menambahkan, keberadaan anggota Babinsa tersebut sekadar memastikan kondisi di lokasi aman dan tertib. Dijelaskan pula bahwa Babinsa sudah mengetahui akan ada kegiatan diskusi tersebut dari pamflet yang beredar."Jadi keberadaannya hanya memonitor, memonitor ya. Sama seperti yang dihasilkan oleh aparat lain, apabila ada suatu kegiatan yang mendatangkan orang banyak, mendatangkan kerumunan, keramaian, dan sebagainya," jelas Wahyu.Baca juga: Diskusi Mahasiswa di Semarang Didatangi TNI, Kodam IV: Tak Ada IntervensiDiberitakan sebelumnya, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Abdul (nama samaran) menyoroti kehadiran pria tak dikenal hingga anggota TNI dalam diskusi mahasiswa.Abdul menyebut diskusi bertajuk 'Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer bagi Kebebasan Akademik' itu digelar oleh Kelompok Studi Mahasiswa (KSMW) UIN Semarang pada Senin (14/4).Abdul mengatakan, saat sesi perkenalan, pria tak dikenal itu tiba. Pria itu tidak mau memperkenalkan diri sehingga menimbulkan kecurigaan di antara mahasiswa."Kami sangat curiga, memang dari wajahnya secara umur itu jauh di atas. Beberapa kawan mendesak beliau memperkenalkan dirinya, tapi tidak mau. Hanya memperkenalkan dengan nama 'Ukem'," kata Abdul saat dihubungi awak media, Selasa (15/4).Sekitar 5 menit setelah itu, pria tanpa identitas itu pergi. Tak berselang lama, petugas keamanan kampus datang dan mengarahkan beberapa mahasiswa untuk menemui seseorang."Kami kemudian ikut satpam, di situ ternyata ada TNI masuk di belakang kami pas. Sebenarnya kami tidak tahu karena tertutup pohon beringin," jelasnya.Saat itu beberapa perwakilan mahasiswa yang mengikuti satpam diminta anggota TNI itu untuk menyebutkan identitasnya, siapa saja peserta diskusi, dan tema diskusi yang digelar. Para perwakilan mahasiswa itu pun langsung waspada."Ada dua orang berboncengan motor, satu pakai seragam TNI, satunya pakai baju hitam," kata Abdul.Abdul menyampaikan, hal yang paling membuat mahasiswa terkejut dan khawatir yakni pihak TNI menyebarkan tuduhan bahwa beberapa peserta diskusi dalam keadaan mabuk. Menurutnya, hal ini sudah membuktikan bahwa ruang diskusi pun kini terancam."Kami dapat kabar dari kawan LPM baru-baru ini, mereka menuduh kami sedang dalam keadaan mabuk, padahal kami habis keluar dari kelas," ucap Abdul.Baca juga: TNI AD Bantah Personelnya Panggil Mahasiswa-Ikut Diskusi Kampus UIN Semarang

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya