Cincin Mendiang Paus Fransiskus Dihancurkan Vatikan, Apa Alasannya?

Cincin Mendiang Paus Fransiskus Dihancurkan Vatikan, Apa Alasannya?

ams2025/04/22 16:39:52 WIB
Paus Fransiskus (Foto: Massimo Valicchia/NurPhoto via Getty Images)

Cincin kepausan Paus Fransiskus ternyata harus dihancurkan saat pemiliknya meninggal dunia. Cincin yang menjadi simbol otoritas seorang Paus itu ternyata wajib dihancurkan. Apa alasannya?Dilansir detikNews dari Reuters dan MSN.com, Selasa (22/4/2025), cincin yang disebut sebagai Fisherman's Ring atau cincin nelayan karena sering kali menampilkan gambar Paus Pertama, Santo Petrus. Santo Petrus merupakan nelayan yang menjadi salah satu rasul Yesus Kristus.Penghancuran cincin milik Paus Fransiskus dilakukan oleh Kardinal Kevin Joseph Farrell yang menjabat sebagai Camerlengo Vatikan atau kepala rumah tangga kepausan Vatikan pada Senin (21/4) kemarin. Camerlango Vatikan ini menjadi Penjabat Kepala Vatikan saat Paus mangkat.Baca juga: Haedar Nashir Kenang Paus Fransiskus: Pribadi yang Humoris dan HangatCincin kepausan itu melambangkan otoritas dan peran seorang Paus dalam Gereja Katolik. Cincin itu biasanya dikenakan di jari manis tangan kanan.Pada masa Paus sebelumnya, cincin kepausan digunakan sebagai segel untuk surat-surat pribadi Paus dan catatan kepausan. Namun, cincin kepausan tak lagi digunakan untuk kepentingan tersebut.Cincin kepausan itu diberikan kepada Paus saat terpilih pada 2013. Cincin kepausan itu terbuat dari perak berlapis emas, berbeda dengan cincin kepausan yang umumnya dibuat dari emas.Pemberian cincin kepada pemimpin Gereja Katolik Roma itu melambangkan tugas yang dilimpahkan kepada Paus terpilih sebagai penerus Petrus sebagai pemimpin gereja. Selain menampilkan gambar Santo Petrus, cincin kepausan juga mencantumkan ukiran nama Paus yang berkuasa pada bagian atasnya.Dengan meninggalnya Paus Fransiskus, maka cincin tersebut harus dihancurkan oleh Vatikan. Hal ini merupakan tradisi yang sudah sejak lama dilakukan.Baca juga: Cincin Paus Fransiskus Harus Dihancurkan Usai Meninggal, Kenapa?

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya