Sampai sekarang, masih banyak orang menganggap tikus dan curut sebagai makhluk yang sama. Padahal, keduanya punya perbedaan mencolok sehingga mudah dibedakan. Belum tahu? Berikut ini perbedaan tikus dan curut serta cara mengusirnya!Salah satu penyebab kedua hewan bertubuh mirip ini dianggap sama adalah karena sekilas tampak identik. Keduanya terlihat memiliki tubuh dengan warna cokelat, hitam, dan keabuan. Baik tikus maupun curut juga sama-sama dilapisi bulu tipis di sekujur tubuh.Di samping itu, keduanya juga kerap hidup sebagai hama di rumah-rumah manusia dan menimbulkan gangguan. Mereka sama-sama menyenangi tempat yang gelap, lembap, dan jarang terganggu makhluk lain. Di antara tempat yang masuk kategori tersebut adalah gudang rumah manusia dan loteng.Kesamaan-kesamaan antara tikus dan curut inilah yang kemudian mengaburkan definisi keduanya. Nah, bagi detikers yang penasaran, yuk, cari tahu perbedaan antara tikus dan curut di bawah ini. Simak sampai tuntas, ya!Baca juga: 8 Penyebab Tikus Merajalela dan Cara Mengusirnya yang Paling EfektifPerbedaan Tikus dan Curut1. DefinisiMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, tikus adalah binatang pengerat, termasuk suku Muridae, merupakan hewan yang mendatang kerugian, baik di rumah maupun sawah. Tikus berbulu, berekor panjang, punya sepasang gigi seri berbentuk pahat. Umumnya, tikus berwarna hitam atau kelabu, tetapi ada juga yang putih.Sementara itu, curut atau celurut adalah tikus kecil yang berbau tidak sedap. Curut hidup di tanah, pemakan serangga, punya moncong panjang, memiliki bulu cokelat keabu-abuan. Mata curut kecil dan terkesan sipit.Dari pengertian di atas, ada 1 poin penting yang bisa membantu kita membedakan tikus dan curut. KBBI menerangkan bahwasanya tikus termasuk kategori dari suku atau family Muridae. Sebaliknya, curut, termasuk family Soricidae sebagaimana informasi dari Global Biodiversity Information Facility (GBIF).2. JenisDisadur dari laman Good Nature, tikus atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah rat, punya banyak spesies. Beberapa di antaranya yang mudah ditemukan di Indonesia adalah tikus enggano (Rattus enganus), tikus Hainald (Rattus hainaldi), tikus mentawai (Rattus lugens), dan tikus simalur (Rattus simalurensis).Di sisi lain, curut atau celurut disebut sebagai shrew dalam bahasa Inggris. Menurut informasi dari laman Tetzoo, terdapat tak kurang dari 440 spesies dalam keluarga besar curut. Beberapa jenis yang umum ditemui di Indonesia dan Asia Tenggara adalah curut rumah asia (Suncus murinus), curut kecil (Suncus malayanus), dan curut jawa (Crocidura maxi).3. Bentuk MoncongPerbedaan ketiga ini paling gampang diperhatikan untuk membedakan tikus atau curut yang sedang lari di hadapan detikers. Dilansir laman National Environment Agency (NEA), curut punya moncong yang lebih panjang dan runcing dibandingkan tikus. Di sisi lain, moncong tikus cenderung pendek, bulat, dan tumpul.Menariknya, moncong panjang dari curut bertujuan sebagai alat penciuman super sensitif untuk mendeteksi mangsa-mangsanya. Memang, apa sih makanan curut? Bukankah sama saja dengan tikus alias pemakan segala?4. MakananSebenarnya, makanan tikus dan curut bisa dikatakan cukup mirip. Berdasar uraian dari laman Wildlife Trusts, curut umumnya memangsa serangga. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa mereka juga menyantap siput, bekicot, dan cacing tanah.Di sisi lain, sebagaimana sudah menjadi pengetahuan umum, tikus adalah pemakan segala. Beberapa di antara makanan kesukaan tikus adalah biji-bijian dan kacang-kacangan, buah, tumbuhan, serangga dan invertebrata kecil, jamur, bangkai, hingga sampah manusia.5. Bentuk TubuhSecara garis besar, tubuh tikus cenderung bulat dan berisi. Ekornya panjang dan botak alias tanpa bulu. Tikus juga punya telinga berukuran relatif besar dan terlihat mencolok. Gigi depan tikus berukuran besar dan tumbuh menonjol, khas hewan pengerat.Curut memiliki tubuh yang cenderung kecil, ramping dan memanjang. Ekornya tidak sepanjang tikus, tetapi diperlengkapi dengan bulu-bulu tipis. Karakteristik fisik curut lainnya yang mudah dibedakan adalah mata dan telinganya yang kecil, nyaris tidak terlihat karena tertutup bulu.6. Cara Mempertahankan DiriDengan kemampuan bergerak cepat yang dimilikinya, tikus akan segera mengambil langkah seribu begitu mendengar ada bahaya mendekat. Mereka bisa dengan cepat menghilang di balik tumpukan daun kering, sela-sela lemari, dan tempat-tempat sempit lain yang sulit dijangkau.Berbeda dengan tikus, curut punya mekanisme pertahanan diri yang lebih 'berani'. Dikutip dari Animal Fun Facts, binatang ini akan mengeluarkan bau tidak sedap seperti yang dikeluarkan sigung saat terancam. Jadi, jangan heran jika kamu mencium bau tidak enak saat mencoba menangkap curut, ya!Tidak hanya bau, menurut informasi dari laman Creative Proteomics, beberapa jenis curut diketahui punya racun, seperti Blarina brevicauda (short-tailed shrew). Berbeda dengan ular yang menyalurkan bisanya via taring, racun dari curut akan terlarut bersama air liur sehingga membantunya melumpuhkan mangsa. Perlu dicatat, racun curut tidak dipakai untuk melukai predator, melainkan mangsa-mangsanya.Cara Mengusir Tikus dan CurutAgaknya, tidak ada pemilik rumah yang menginginkan tikus atau curut untuk bersarang di rumah mereka. Meskipun begitu, beberapa orang justru menyenangi kehadiran curut karena membantu mengatasi masalah serangga.Sebenarnya, bagaimana cara mengusir tikus dan curut? Dirujuk dari Rentokil, cara paling umum adalah dengan menjaga rumah tetap bersih dan teratur. Utamanya, di tempat-tempat gelap di mana tikus dan curut tinggal.Tempat-tempat tersebut harus dibuat sebersih mungkin. Jika memungkinkan, tambahkan pencahayaan yang memadai sehingga tikus dan curut merasa terganggu. Lakukan pembersihan secara rutin agar rumah senantiasa terjaga dari infeksi.Di samping menjaga kebersihan, terdapat sejumlah bahan alami yang bisa dimanfaatkan untuk mengusir tikus dan curut. Tiga di antaranya adalah:1. Bawang PutihBawang putih memiliki kandungan sulfur dengan aroma menyengat yang membuat tikus dan curut enggan mendekat. Kamu bisa menumbuk bawang putih dan menaruhnya di potongan kain kasa atau wadah terbuka di sekitar rumah, terutama di tempat tikus sering terlihat.2. Daun Mint atau Minyak PeppermintSeperti halnya bawang putih, daun mint atau minyak pepermin punya aroma segar yang akan mengganggu penciuman tikus dan curut. Yang perlu detikers lakukan hanya mengaplikasikan bahan-bahan ini ke tempat-tempat rawan tikus dan curut. Ulangi secara konsisten tiap beberapa hari agar aromanya tetap kuat.3. SeraiKandungan citronella dalam serai terkenal sebagai pengusir serangga dan tikus. Masih dengan aroma menyengatnya, serai cocok dipakai untuk mengusir tikus dan curut. Sebagai catatan, serai paling cocok dipakai untuk menjauhkan serangga, tetapi juga bisa membantu mengusir tikus atau curut.Baca juga: 8 Makanan yang Disukai Tikus untuk Umpan agar Jebakan Efektif dan Maksimal!Demikian pembahasan lengkap mengenai perbedaan tikus dan curut serta cara mengusirnya. Semoga bisa menambah pengetahuan detikers sekaligus menjadi panduan untuk mengusir keduanya, ya!