Apakah Harga Emas Bisa Turun atau Akan Naik Terus? Ini Jawabannya

Apakah Harga Emas Bisa Turun atau Akan Naik Terus? Ini Jawabannya

par2025/04/23 17:16:31 WIB
Ilustrasi emas. Foto: Shutterstock

Belakangan ini harga emas yang semakin meningkat bahkan menyentuh angka Rp 2 juta per gram menyita perhatian masyarakat di Indonesia. Maka tak heran, mungkin sebagian orang menaruh rasa penasaran tentang apakah harga emas bisa turun atau malah naik terus?Dijelaskan dalam buku 'Hidup Kaya Tanpa Bekerja, Panduan Praktis Meraih Kebebasan Finansial Bagi Pemula' karya Eka Dharma Pranoto, SKom, AFF, WM, bahwa emas dikenal sebagai salah satu instrumen investasi yang cocok dipilih untuk menyeimbangkan tingkat kenaikan inflasi. Namun demikian, emas tersebut merupakan emas batangan atau murni.Hal tersebut dikarenakan saat inflasi semakin tidak terkendali, harga emas akan ikut naik. Inilah yang membuat emas dianggap mampu 'mengamankan' situasi inflasi tersebut. Meskipun begitu, kondisi harga emas yang terus mengalami kenaikan dari hari ke hari membuat seseorang yang berniat melakukan investasi mungkin akan berpikir kembali.Terutama bagi mereka yang baru akan mulai investasi emas di waktu dekat ini. Salah satu pertanyaan yang mungkin muncul di benak mereka adalah terkait kemungkinan harga emas bisa turun atau malah terus naik dari hari ke hari.Sebagai cara untuk menjawab itu semua, terdapat penjelasan tentang kondisi harga emas dilihat dari sektor perekonomian dunia. Simak penjelasannya baik-baik berikut ini, ya.Baca juga: Kenapa Harga Emas Naik Terus? Ini Faktor Penyebab dan DampaknyaPenyebab Harga Emas Bisa Turun-NaikSebelumnya, mari kita mengetahui terlebih dahulu penyebab harga emas bisa mengalami fluktuasi alias naik-turun. William Tanuwidjaja dalam bukunya 'Cerdas Investasi Emas' memberikan informasi bahwa harga emas dapat digunakan sebagai patokan untuk mengetahui perkembangan ekonomi global. Hal ini juga turut mengindikasikan penyebab naik-turunnya harga emas.Dikatakan bahwa harga emas dua di antaranya berkaitan erat dengan tingkat inflasi dan juga harga minyak mentah dunia. Hal tersebut membuat saat inflasi atau kemerosotan nilai uang cenderung tinggi, maka harga emas akan turut mengalami lonjakan. Ini juga berlaku saat harga minyak mentah dunia di pasaran dunia naik, maka harga emas juga akan ikut melambung tinggi.Kemudian dijelaskan dalam buku 'Harga Emas Naik atau Turun, Kita Tetap Untung' oleh Frento T Suharto, SH MM, bahwa salah satu penyebab harga emas bisa naik-turun adalah berpedoman pada nilai dollar. Dijelaskan bahwa adanya kecenderungan saat nilai dollar melemah, maka harga emas justru semakin menguat.Hal tersebut dikarenakan saat nilai dollar jatuh harga emas justru lebih murah. Namun demikian, permintaan terhadap emas yang melambung membuat nilainya justru menguat. Tidak hanya itu saja, jatuhnya nilai dollar juga membuat investor biasanya mencari instrumen investasi di luar nilai dollar tersebut.Ada kemungkinan para investor memilih emas sebagai instrumen investasi karena memahami barang tersebut begitu diminati, terlebih lagi bagi hampir negara di seluruh dunia. Inilah yang membuat harga emas justru semakin melambung karena permintaan investor yang turut meningkat.Sementara itu, dijelaskan dalam laman Money Week, harga emas yang meningkat belakangan ini disebabkan oleh dorongan penurunan suku bunga, ketidakpastian geopolitik, hingga pembelian bank sentral. Bukan hanya itu saja, penetapan suku bunga The Fed juga memberikan pengaruh yang penting bagi penentuan harga emas.Bahkan kondisi tarif Trump yang baru-baru ini dicanangkan juga turut mengancam terjadinya peningkatan inflasi. Ketakutan para investor terkait situasi tersebut mendorong mereka untuk memilih emas sebagai instrumen investasi karena dianggap dapat melindungi nilainya terhadap dampak inflasi. Maka tak heran, situasi tersebut mampu mendorong kenaikan harga emas.Dinamika Harga Emas dari Tahun ke TahunSelanjutnya, ada dinamika harga emas yang menarik untuk ditelisik dari tahun ke tahun. Masih dikutip dari Money Week bahwa peningkatan harga emas telah terlihat polanya selama tahun 2024 lalu. Seperti yang telah disinggung sebelumnya ada berbagai penyebab yang mampu memicu kenaikan harga emas sejak tahun 2024.Baik itu adanya pembelian bank sentral, penurunan suku bunga, hingga ketidakpastian geopolitik. Sayangnya, situasi tersebut juga masih berlangsung di tahun 2025 ini. Oleh sebab itu, harga emas di tahun 2025 dapat dikatakan sebagai bentuk ketidakpastian perdagangan dalam skala yang begitu besar.Kemudian melalui laman Investopedia, turut dijelaskan bahwa penetapan harga emas sebenarnya telah terjadi sejak tahun 1971. Pada saat itu, harga emas sebenarnya dibiarkan mengambang begitu saja. Hingga akhirnya di tahun 1980, harga emas telah menunjukkan perubahan karena mencapai puncaknya akibat inflasi terhadap dollar.Meskipun sempat berada di puncak, tetapi sepanjang tahun 1980-an sampai dengan 1990-an harga emas justru mengalami penurunan. Bahkan harga emas pernah ada di titik terendahnya di tahun 1999.Setelah era 90-an berakhir, harga emas memasuki fase baru di tahun 2000-an. Dikatakan bahwa selama awal era tersebut terjadi krisis ekonomi besar yang memicu lonjakan harga emas. Tepatnya di tahun 2008 sampai dengan 2010.Tidak hanya itu saja, kondisi krisis utang negara-negara Eropa yang terjadi di tahun 2011 juga turut mendorong harga emas semakin tinggi. Inflasi yang berlangsung dari tahun ke tahun yang didukung dengan berbagai faktor lainnya juga membuat harga emas terus mencapai titik tertingginya. Salah satunya di tahun 2020 silam.Namun demikian, dikatakan bahwa rekor nominal tertinggi baru terkait harga emas terjadi di tahun 2025 ini. Bahkan dikatakan dalam sumber yang sama bahwa harga emas melonjak lebih dari 25 persen sejak awal tahun. Ini disebabkan oleh para investor yang berlomba-lomba mengalihkan instrumen investasi ke emas karena dianggap mampu melindungi nilai yang dimiliki di tengah ketidakpastian tarif dan dampak ekonomi yang bisa sewaktu-waktu dialami.Apakah Harga Emas Bisa Berubah?Lantas, apakah harga emas bisa naik lagi atau justru mengalami penurunan di kemudian hari? Dikutip dari laman JP Morgan, disampaikan tentang adanya prediksi terkait pergerakan harga emas. Dikatakan bahwa adanya kekhawatiran terkait pertumbuhan ekonomi dan risiko inflasi yang lebih tinggi dapat menyebabkan permintaan para investor terhadap emas semakin tinggi.Melalui sumber yang sama disampaikan bahwa terdapat perkiraan harga emas bisa naik sepanjang 4Q25 atau kuartal keempat 2025. Ini dikarenakan dollar AS yang melemah dan suku bunga AS yang semakin rendah membuat daya tarik emas semakin meningkat.Lebih lanjut dijelaskan bahwa emas dapat dikatakan dalam posisi yang baik, terutama dalam melindungi nilai dari peningkatan akan ketidakpastian perekonomian. Terlebih lagi pada pemerintahan Trump yang mencanangkan kebijakan baru, termasuk berkaitan tentang tarif yang menyita publik di seluruh dunia akhir-akhir ini.Meskipun begitu, masih merujuk dari laman Investopedia, bahwa emas dikenal memiliki sifat ganda. Artinya, emas dapat dikenal sebagai instrumen investasi yang dapat melindungi nilai dan dapat memberikan manfaat di tengah kondisi perekonomian tertentu. Baik itu ketidakpastian pasar maupun inflasi yang semakin tinggi.Namun demikian, sifat lainnya emas adalah adanya kinerja yang kemungkinan bisa lebih buruk dibandingkan apa yang dibayangkan. Ini dikarenakan harga emas bisa saja jatuh saat perekonomian mengalami kestabilan atau pertumbuhan.Baca juga: Apa Itu Tarif Resiprokal yang Diterapkan AS? Ini Pengertian, Tujuan-DampaknyaDemikian tadi rangkuman penjelasan mengenai penyebab harga emas mengalami fluktuasi lengkap dengan dinamika dari tahun ke tahun dan juga kemungkinan yang akan terjadi di kemudian hari. Semoga membantu.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya