Isu premanisme oleh oknum organisasi masyarakat (ormas) kembali menjadi sorotan. Terbaru, oknum ormas disebut mengganggu pembangunan pabrik produsen mobil asal China, BYD yang berlokasi di Subang, Jawa Barat.Kabar ini pertama kali disampaikan Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno saat memenuhi undangan Pemerintah China dalam rangkaian kunjungan di Shenzhen, China. Terkait ini, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM menyatakan akan mendalami kasus ini dan berkoordinasi dengan BYD."Kalau misalnya seperti itu saya insyaallah hari ini akan coba mengontak kawan-kawan dari BYD bagaimana situasinya, karena kita harus tanya pada BYD-nya langsung, bukan berarti bahwa berita yang ada itu tidak benar 100% tapi detailnya kita harus tahu," kata Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Nurul Ichwan di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (23/4/2025).Baca juga: Bahlil Sebut China Gantikan LG Garap Pabrik Baterai Mobil ListrikNurul menyebut, isu premanisme dan pungutan liar sangat mengganggu investasi. Efek negatifnya tak hanya dirasakan oleh perusahaan, tapi juga berdampak kepada citra Indonesia di mata investor.Apalagi di situasi saat ini, menarik investasi ke Indonesia bukan persoalan mudah. Banyak negara semakin protektif dan terus berlomba mendatangkan investasi ke negaranya."Indonesia itu (dianggap) tidak aman, Indonesia itu premanisme dan segala macam, ini butuh pengertian dari banyak pihak bahwa sebenarnya ketika kita berada dalam situasi sekarang, menarik investasi tidak mudah," tuturnya.Nurul menilai premanisme oleh oknum ormas juga turut berkontribusi pada mahalnya biaya investasi di Tanah Air. Ia menyatakan, perilaku oknum ormas itu berkontribusi pada sulitnya masyarakat mencari pekerjaan."Jadi mereka-mereka yang memberi kontribusi terhadap mahalnya biaya ekonomi dan biaya investasi di Indonesia, harus berpikir bahwa mereka memberikan kontribusi dan dosa yang luar biasa, bagi kawan-kawan yang mencari pekerjaan, karena jangan sampai mereka (investor) kemudian keluar dari Indonesia, gagal membangun investasi, menutup lapangan pekerjaan bagi ribuan teman-teman kita yang harusnya bisa bekerja di sana," tambah Nurul.Baca juga: Ada Oknum Ormas Minta THR, BKPM: Efeknya Negatif!Pembangunan Pabrik BYD Diganggu OrmasKabar adanya dugaan aksi premanisme ormas saat pembangunan pabrik BYD dilontarkan Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno saat memenuhi undangan Pemerintah China dalam rangkaian kunjungan di Shenzhen, China.Eddy menyebut pemerintah harus tegas terhadap aksi-aksi premanisme dari oknum ormas. Menurutnya, jaminan keamanan adalah modal penting untuk mendatangkan investasi."Sempat ada permasalahan terkait premanisme, ormas yang mengganggu pembangunan sarana produksi BYD. Saya kira itu harus tegas. Pemerintah perlu tegas untuk kemudian menangani permasalahan ini," kata Eddy seperti dikutip dari detikOto."Jangan sampai kemudian investor datang ke Indonesia dan merasa kemudian tidak mendapatkan jaminan keamanan, jaminan keamanan itu adalah hal yang paling mendasar bagi investasi untuk masuk ke Indonesia," tambah dia.Fasilitas produksi mobil listrik BYD dibangun di area Fase 2 Subang Smartpolitan, Jawa Barat. Diberitakan detikcom sebelumnya, BYD menggelontorkan investasi hingga Rp 11,7 triliun.Lihat juga Video 'VinFast Mau Buka Pabrik di Subang & Produksi 50 Ribu Kendaraan Listrik':