Ada Pasar Namanya Kentu di Purworejo, Ternyata Ini Maksudnya

Ada Pasar Namanya Kentu di Purworejo, Ternyata Ini Maksudnya

afn2025/04/25 09:26:02 WIB
Suasana Pasar Kentu, Desa Kalikotes, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jumat (25/4/2025). Foto: Rinto Hexantoro/detikJateng

Sebuah pasar tradisional di Purworejo, Jawa Tengah memiliki nama yang unik namun terkesan vulgar. Namanya Pasar Kentu. Ada yang tahu artinya?Pasar yang terletak di Desa Kalikotes, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo ini belakangan viral lantaran namanya yang unik. Kentu dalam bahasa Jawa secara umum memiliki arti 'berhubungan intim' dengan pasangan. Karena namanya yang terkesan vulgar itu, pasar ini kemudian menjadi perbincangan di media sosial.Namun, arti sesungguhnya dari maksud pemberian nama tersebut bukan sevulgar yang dibayangkan. Nama kentu sendiri merupakan singkatan dari ken tuku atau dalam bahasa Jawa berarti disuruh beli. Maknanya, agar siapapun yang melintas bisa mampir dan belanja di pasar tersebut."Kentu itu maksudnya ken tuku, disuruh beli," kata salah satu penjual, Ismiyati (55) saat ditemui detikjateng di Pasar Kentu, Jumat (25/4/2025) pagi.Baca juga: Meriah Tradisi Berebut Kupat Jembut di Pedurungan SemarangPotret Pasar Kentu, Desa Kalikotes, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jumat (25/4/2025). Foto: Rinto Hexantoro/detikJatengIa menjelaskan, Pasar Kentu sudah ada sejak nenek moyang. Namun, untuk pasar yang saat ini ditempati merupakan pasar baru pindahan dari pasar lama."Kalau Pasar Kentu memang sudah ada sejak nenek moyang, dulu saya kecil aja sudah ada. Kemudian pindah lokasi karena yang dulu kan pas di tikungan, bahaya kalau pas rame, makanya dipindah di sini sejak 2018," jelasnya.Sementara itu, petugas kebersihan pasar, Sartilah (63) menuturkan bahwa pasar tersebut hanya buka dua kali dalam seminggu, yakni hari Selasa dan Jumat. Bagi siapa saja yang ingin belanja, bisa datang antara jam 04.30 WIB-08.00 WIB."Buka setiap hari Selasa dan Jumat dari jam 04.30 WIB-08.00 WIB. Dari dulu memang seperti itu, jadi nggak tahu kenapa jualannya cuma dua kali dalam seminggu," tuturnya.Berbagai makanan tradisional maupun kebutuhan sehari-hari pun tersedia di pasar ini. Warga sekitar tak harus jauh-jauh ke kota karena bisa ke Pasar Kentu dengan naik sepeda ontel maupun jalan kaki.Baca juga: Kisah Dusun Setan Klaten yang Sering Bikin Orang Salah PahamSalah satu pembeli, Kliwen (70) sengaja datang dari ujung desa ke pasar dengan menaiki sepeda ontelnya. Ia membeli kebutuhan sehari-hari termasuk makanan favoritnya yakni tempe."Ini belanja keperluan sehari-hari, sama ini yang paling penting beli tempe. Tadi naik sepeda onthel. Kalau Selasa Jumat pasti ke sini," ucapnya.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya