Sepeninggal Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025 lalu, Vatikan akan menyelenggarakan konklaf atau pemilihan Paus baru yang akan diikuti oleh berbagai Kardinal dari penjuru dunia. Tak terkecuali Kardinal Ignatius Suharyo asal Bantul, DIY yang turut mengikuti agenda tersebut. Lantas, seperti apa sosoknya?Dilansir detikNews, Kardinal Ignatius Suharyo akan berangkat menuju Vatikan pada Minggu (4/5/2025) mendatang. Uskup Agung Jakarta tersebut menjadi wakil bagi Indonesia dalam agenda konklaf yang diselenggarakan di Vatikan, Roma. Melalui agenda tersebut Kardinal Ignatius Suharyo mengungkapkan hal-hal yang dibayangkannya selama mengikuti konklaf di Vatikan nantinya."Saya kira kira sudah bisa membayangkan siapa nanti yang akan banyak berbicara. Siapa nanti yang akan banyak mengemukakan gagasan-gagasan sehingga dapat memperkaya para kardinal yang ikut di dalam Konklaf untuk menentukan pilihannya. Tapi kita tidak akan pernah tahu siapa yang akan terpilih. Tidak pernah tahu," jelas Ignatius Suharyo, dikutip dari detikNews pada Sabtu (26/4/2025).Tidak hanya itu saja, sebagai perwakilan dari Indonesia Uskup Agung Jakarta tersebut juga tidak melakukan persiapan apa pun dalam menghadiri konklaf sebagai agenda pemilihan Paus baru.Sebagai sosok yang akan mewakili Indonesia dalam agenda sakral pemilihan Paus baru pengganti Paus Fransiskus yang telah wafat, sosok Ignatius Suharyo tentu akan menyita perhatian publik. Tak terkecuali bagi umat Kristiani yang turut menantikan sosok Paus terpilih dalam agenda konklaf di Vatikan tersebut.Lalu, siapakah sebenarnya Kardinal Ignatius Suharyo? Sebagai cara untuk mengenal sosoknya secara lebih dekat, berikut sekilas profilnya.Baca juga: Apa yang Terjadi Setelah Paus Fransiskus Meninggal? Ini PenjelasannyaProfil Kardinal Ignatius SuharyoDijelaskan melalui laman Vatikan, Ignatius Suharyo atau yang lebih dikenal sebagai Kardinal Ignatius Suharyo merupakan seorang Uskup Agung Jakarta. Sosok tersebut lahir di Sedayu, Bantul, DIY pada 9 Juli 1950. Sosoknya adalah Kardinal ketiga yang ada dalam sejarah Gereja Indonesia.Dijelaskan bahwa Ignatius Suharyo merupakan sosok yang lahir di lingkungan keluarga dengan agama yang sangat taat. Selain dirinya, salah satu saudara laki-lakinya juga merupakan seorang biarawan. Bahkan dua saudara perempuannya juga turut mengabdikan dirinya sebagai biarawati.Perjalanan spiritual Ignatius Suharyo telah dimulai sejak usianya masih muda. Pada usia yang masih ke-11 tahun, Ignatius Suharyo telah masuk seminari menengah yang ada di Jogja. Kemudian dirinya juga melanjutkan pendidikan tingkat tinggi di bidang filsafat dan teologi asal Pontifical Urban University, Roma.Sementara itu, menurut laman Gereja Santa Bernadet, jauh sebelum mendapatkan amanat sebagai seorang Uskup maupun imam, Ignatius Suharyo ternyata memiliki cita-cita lain saat masih kecil. Dikatakan bahwa sosoknya pernah berkeinginan untuk menjadi polisi.Meskipun pernah memiliki angan-angan menekuni profesi sebagai polisi, tetapi jalan hidup Ignatius Suharyo justru mengalami perubahan. Tepatnya saat seorang pastor yang menuntunnya ke jalan yang saat ini telah dijalani olehnya. Sosok pastor yang dimaksud adalah Romo Theodorus Holthuyzen Sj yang juga merupakan seorang dosen di seminari tinggi.Keinginan orang tuanya agar memiliki anak-anak yang menjadi pastor, bruder, atau pastor membuat Ignatius Suharyo setuju untuk mengambil pendidikan di seminari menengah yang ada di Mertoyudan, Bantul, DIY.Langkah tersebut yang mengantarkannya menanggapi panggilan Tuhan. Terutama dalam menerima rahmat sebagai sosok yang menjadi imam bagi umat-Nya.Perjalanan Karier Ignatius SuharyoSebelum diamanatkan sebagai Uskup Agung Jakarta, Ignatius Suharyo menjalani proses yang tidak sebentar hingga ada di titik sekarang. Mengutip dari laman Kawali, tercatat Ignatius Suharyo telah ditahbisan sebagai imam sejak tanggal 26 Januari 1976 silam.Kemudian tahbisan sebagai Uskup diperolehnya selama lebih dari dua dekade, yaitu pada 22 Agustus 1997. Tak hanya sampai di situ, sosoknya resmi diangkat sebagai Uskup Agung Jakarta sejak tanggal 29 Juni 2010 lalu.Lebih lanjut, disampaikan dalam laman resmi Kementerian Agama RI, bahwa Ignatius Suharyo diangkat sebagai Kardinal baru pada (1/9/2019) silam oleh Paus Fransiskus. Pengangkatan Ignatius Suharyo sebagai Kardinal ini membuatnya menjadi Kardinal ketiga yang dimiliki oleh Indonesia.Sebelum dirinya, ada dua Kardinal lain yang juga telah mengemban tugas yang sama. Sebut saja Justinus Kardinal Darmojuwono dan Julius Kardinal Darmaatmadja. Penetapan Ignatius Suharyo sebagai Kardinal sendiri guna menggantikan Julius Kardinal Darmaatmadja.Di dalam laman Gereja 'Anak Domba' Yohanes Maria Vianney Paroki Cilangkap, turut dijelaskan bahwa gelar Kardinal merupakan sebuah kepercayaan yang diberikan oleh seorang Paus. Melalui gelar tersebut seorang Kardinal akan menjadi asisten dan juga penasihat dekat Paus.Tidak hanya itu saja, gelar Kardinal juga akan melekat seumur hidup. Meskipun begitu, seorang Kardinal tidak memiliki kekuasaan yang biasanya dimiliki oleh Pastor paroki maupun Uskup.Selain mendapatkan kepercayaan sebagai Kardinal dan Uskup Agung Jakarta, Ignatius Suharyo juga menyandang jabatan lain. Sebut saja sebagai Ketua Konferensi Waligereja Indonesia dan Ordinaris Militer.Baca juga: Daftar 266 Nama Paus Gereja Katolik Roma dari yang Pertama sampai SekarangItulah tadi sekilas profil Kardinal Ignatius Suharyo yang akan mengikuti konklaf atau pemilihan paus baru di Vatikan. Semoga membantu.